Mohon tunggu...
Dionisius Barai Putra
Dionisius Barai Putra Mohon Tunggu... Penulis - mahasiswa

olahraga

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Malam yang Bersinar Gelap

24 November 2023   21:01 Diperbarui: 24 November 2023   21:11 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku merasa jenuh dengan segala kegiatan yang selama ini aku jalankan. Aku membutuhkan sedikit refresing dengan jalan-jalan disekitar kota tempat aku tinggal.  Dalam kejenuhan yang aku rasakan pada hari itu, aku segera mengambil hp dan menelpon Rini sahabat ku, berharap ia mau menemaniku jalan-jalan.  Dan Rini pun mengakat teleponnya kata "hallo', ada apa". Lalu kataku "Rin kamu sibuk ngak hari ini". Kemudian Rini menjawab "ngak sih emangnya ada apa". Aku lamgsung mengatakan kepadanya "temani aku jalan-jalan dong, aku jenuh ni kayaknya butuh refresing deh" kata Rini "iya boleh aku juga lagi pengen ni jalan-jalan, terus kita jalannya kemana dong. Kata Ku "kita jalannya ke taman aja mau ngak" jawab Rini "iya deh lagian kamu juga yang ngajak, terus kapan ni jalannya. Kata ku "malam ini mau ngak" kata Rini "iya deh aku mau, tapi kamu yang jemput aku ya" jawab Ku "iya, iya entar aku yang jembut kamu deh" Setelah berbincang-bincang demikian kami menyudahi teleponan kami dan segera mempersiapkan diri dengan baik.

Sembari menunggu malam tiba Aku menyempatkan diri untuk membersihkan tempat-tempat yang kotor, sehingga enak untuk dilihat. Selama bekerja merapikan rumah Aku menyalakan musik kesukaan ku, sambil bernyanyi dan menari sesuka hati. karena tidak ada satu pun yang melarang ku di rumah itu, sebab Aku tinggal sendirian di rumah. Setelah, mengerjakan pekerjaan rumah aku langsung membersihkan diri dan mandi. Sebab malam akan tiba.

Ketika malam tiba, Aku menghubungi sahabat ku lagi untuk memastikan bahwa ia sudah siap. Kemudian setelah mendengarnya siap, aku bergegas menggunakan pakaian yang biasa aku gunakan untuk jalan-jalan. Setelah merasa bahwa semuanya siap Aku pun menyalakan motor scoppy kesayangan Ku. Lalu, aku mulai menyusuri jalanan yang amat padat pada malam itu. Dalam perjalanan menuju ke rumah sahabat Aku bergumam dalam hati kata ku "asik juga ya jalan di malam hari, aku merasa senang banget malam ini".

Aku berusaha menikmati perjalanan sebaik mungkin, sehingga Aku tidak menggunakan kecepatan yang tinggi. Setelah melawati berbagai gang dan melintasi kendaraan lainnya, akhirnya Aku sampai ke rumahnya. Kemudian, Aku langsung menghampirinya dan berkata "ayo dong kita jalan dengan rasa kebagiaan pada malam ini". Lalu ia menyahut katanya "eh tumben kamu semangat banget sih malam ini". Dan Aku menjawab "iya dong kita harus semangat dan bahagia selalu". Setelah bercakap-cakap kami pun mulai berjalan menyusuri jalan perkotaan tersebut. Kemudian sampailah kami ke tempat yang telah kami sepakati melalui telepon tadi pagi. Sebab taman tersebut tidak jauh dari rumah Rini.

Ketika sampai ke tempat tujuan kami mulai mencari tempat duduk yang kosong di taman tersebut. Malam itu, taman tersebut amat ramai oleh kaum muda seperti kami, sehingga menjadi tempat yang pas bagi kami dalam menikmati malam itu. Kemudian, ditambah dengan warna lampu yang terang benerang. Maka, malam itu amat menyenangkan dan membahagiakan. Ketika menemukan kursi yang kosong kami langsung duduk di tempat tersebut, sambil bercerita tentang kehidupan dan aktivitas masing-masing. 

Dalam keseruan tersebut. Tiba-tiba Rini mengucapkan satu kalimat yang amat serius. Rini mengatakan "btw kamu tau gak kalau aku jadian lo sama Dino",mendengar itu Aku kaget dan sangat marah sekali padanya, sehingga aku langsung pergi tanpa pamit dengannya. Melihat hal tersebut Rini berusaha mengejar dan menanyakannya kepada Ku. Tiba-tiba aku menangis dan marah, serta mengatakan kepada Rini. "kamu tau gak aku sama Dino pacar udah tiga tahun, tapi malam ini kamu ngasik tahu kalau kamu pacaran sama Dino" Aku menatapnya dengan sangat marah, dan melanjutkan perkataan ku, " mulai sekarang kamu gak usah manggil aku lagi, kamu bukan sahabat aku lagi Rin, pergi kamu".

(Dino adalah pacar ku, kami tidak pernah mengumbarkan kemesraan di media social dan dimana pun, kami hanya berbicara melalui via telepon dan bertemu jika sempat, sehingga sahabat ku tidak mengetahui hubungan kami. Aku pun tidak pernah memberitahukan hal ini kepadanya)

Melihat hal ini Rini langsung mengatakan kepada Ku dengan isak tangis dan suara yang keras "kenapa kamu gak bilang ke aku dari awal, kamu kan tau aku sahabat kamu, jadi apa salahnya kamu bilang ke aku". Namun Aku tetap meniggalkannya di taman tersebut. Kemudian aku menaiki motor dengan isak tangis yang tak tertahankan. Sesampainya di rumah aku langsung ke kamar dengan diam dan tangis kesal atas apa yang sahabat ku lakukan. Mendengar apa yang Rini katakan tadi Aku segera mengambil hp dan mengatakan kepada Dino "kita putus" dan Dino tiba-tiba menelpon aku, tetapi tidak Aku mengangkat hp Ku sama sekali. Namun iya mengirim pesan katanya "oke kalau itu sudah keputusan mu aku terima". Setelah itu aku tidak menyentuh hp lagi dan duduk merenung di bawah rambulan malam.

Aku sangat menyesal kenapa aku tidak memberitahu dia sejak awal, lagian kami kan sahabat. Aku merasa bersalah atas sikap ku pada malam itu, ingin rasanya ku kembali kepadanya dan mengatakan Aku minta Maaf atas semua yang selama ini aku pendam.  Aku mengirimkan Rini pesan untuk bertemu di suatu tempat, namun aku takut ia tidak mau datang. Tetapi pikiran ku salah Rini menjawab pesan ku dengan mengatakan "Oke bisa kok". Seketika itu hati ku senang dan bergembira. Aku segera mempersiapkan diri untuk bertemu dengannya. Sesampainya di tempat yang telah aku katakan, aku duduk di sebuah kursi kosong sambil menunggu Rini. Tiba-tiba Rini datang dan duduk di samping ku.

            Aku menatapnya dan mengatakan "Rin aku minta maaf atas kejadian malam itu, karena aku ngak ngasik tau kamu sejak awal, aku yang salah Rin, kamu mau kan maafkan aku, aku juga udah putus kok sama Dino, jujur Rin aku kesal dengan diri ku sendiri kenapa aku ngak ngasik tau sahabat ku sendiri"(tanpa terasa aku menangis), kemudian Rini memegang tangan ku, dengan isak tangis dia berkata" aku juga minta maaf, karena aku ngak tau dan Dino juga ngak ngasik tau kalau kalian udah pacaran, kalau aku tau aku ngak akan pacaran sama dia, aku juga udah mutusin dia kok, aku juga kecewa sama dia kenapa ngak ngasik tau. Sekali lagi aku minta maaf ya. Sekarang kita tetap jadi sahabatkan(sambil tersenyum)". Aku pun langsung memeluknya dengan erat sekali. Pada saat itu kami kembali dengan cerita kami lagi, memulai persahabatan seperti dulu lagi.......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun