Mohon tunggu...
Dionisius Riandika
Dionisius Riandika Mohon Tunggu... Guru - Seorang Educator, Hipnomotivator, Hipnoterapis, Trainer, Penulis

Lahir di Kota Ambarawa, Kabupaten Semarang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jodoh

12 November 2024   12:09 Diperbarui: 12 November 2024   12:23 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di depan altar yang megah dengan tatanan aneka bunga, aku berusaha menata perasaan. Detak jantungku berdegup tak karuan. Napasku gusar tak beraturan. Apakah begini yang dirasakan setiap insan menjelang pernikahan? Aku tiada bisa menahan. Air mataku meleleh perlahan.

Kurang dari sebulan lalu aku bertemu dengannya. Itu pun di tengah kalut hati yang tiada terkira. Patah hatiku karena putus cinta. Kehadirannya menjadi sejuk embun peredam luka. Terlebih, dia adalah pria yang lembut dan berhati peka.

Kini, selangkah lagi aku dan dia bersisihan di depan altar pernikahan. Memang, ini impianku. Menikah dengan pria yang bisa menerimaku apa adanya. Namun, hati ini seakan tiada tega. Merasa tak pantas menerima cintanya yang sungguh apa adanya. Ia rela menjadi ayah dari buah rahimku yang bukan darah dagingnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun