Mohon tunggu...
Dionisius Riandika
Dionisius Riandika Mohon Tunggu... Guru - Seorang Educator, Hipnomotivator, Hipnoterapis, Trainer, Penulis

Lahir di Kota Ambarawa, Kabupaten Semarang

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filosofi Cinta

26 Maret 2024   15:28 Diperbarui: 26 Maret 2024   15:30 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Namun, cinta juga memerlukan pengorbanan dan komitmen yang besar. Untuk mencintai dengan seutuhnya, seseorang harus bersedia untuk melepaskan ego dan keinginan pribadi, dan mengutamakan kepentingan orang yang dicintainya. Ini adalah ujian sejati dari kekuatan dan kemurahan hati manusia.

Dalam pandangan spiritual, cinta dianggap sebagai manifestasi dari kasih Ilahi yang melingkupi seluruh alam semesta. Ketika seseorang mencintai dengan tulus dan tanpa pamrih, ia mengalami kehadiran Tuhan dalam dirinya sendiri. Cinta suci adalah jalan menuju pencerahan dan pembebasan, membawa jiwa manusia menuju persatuan dengan Sang Pencipta.

Dengan demikian, cinta adalah fenomena yang kompleks dan multi-dimensional, yang mencakup aspek-aspek fisik, emosional, psikologis, dan spiritual dari kehidupan manusia. Ia adalah kekuatan yang menggerakkan jagat raya, dan keajaiban yang melampaui batas-batas pemahaman manusia. Dalam cinta, manusia menemukan makna sejati dari eksistensi mereka, dan merasakan kehadiran yang abadi dari kasih yang tak terbatas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun