Manusia adalah makhluk berbicara. Berdasarkan studi, disebutkan bahwa seorang perempuan rata-rata berkata sebanyak 13.000 hingga 20.000 dalam sehari. Sementara seorang laki-laki menghasilkan 6.000 hingga 10.000 kata per hari.
Dalam tulisan singkat ini, saya mengajak Anda untuk merenungkan pengaruh kekuatan kata-kata bagi kehidupan kita.Â
Seorang peneliti dari Jepang, Dr. Masaru Emoto telah menghabiskan waktu sepuluh tahun meneliti air. Beliau menempatkan air dalam beberapa wadah. Masing-masing wadah berisi air ditempeli tulisan, ada yang berupa kata ada pula yang berbentuk kalimat.
Wadah-wadah tersebut dikelompokkan menjadi dua. Pada kelompok pertama, wadah-wadah berisi air tersebut diberi kata atau kalimat-kalimat positif, seperti kasih sayang, cinta, percaya diri. Kelompok kedua diperlakukan sebaliknya. Wadah-wadah berisi air diberi kata atau kalimat negatif, seperti jelek, marah, bodoh.
Setelah beberapa waktu, air-air dalam wadah itu dibekukan. Selanjutnya difoto menggunakan kamera mikroskopis. Hasilnya mengejutkan.Â
Air yang mendapat kata atau kalimat positif membentuk kristal-kristal air yang berbentuk dan memancarkan warna yang sangat indah. Sedangkan, air yang dilabeli kata atau kalimat negatif menghasilkan kristal air yang tak beraturan, cenderung rusak, dan berwarna gelap.
Apa kaitannya dengan kehidupan manusia? Suatu riset menyebutkan bahwa tubuh manusia sebagian besar terdiri atas air atau cairan. Sekitar 80%-90% tubuh manusia adalah air. Dengan demikian, tubuh kita pun merespon kata serta kalimat.
Efek yang dihasilkan sama seperti dalam penelitian terhadap air dalam wadah-wadah. Air dalam tubuh manusia juga merespon setiap kata serta kalimat. Kata dan kalimat positif akan membentuk formula positif dalam tubuh manusia yang secara langsung memengaruhi kehidupannya.Â
Pun sebaliknya. Kata serta kalimat negatif akan membentuk formula negatif dalam tubuh manusia dan berdampak negatif pula bagi kehidupannya.
Manusia sebagai makhluk yang dianugerahi akal dan budi tentu dapat memilih dan menentukan yang terbaik bagi hidupnya.Â
Memilih dan memutuskan untuk membiasakan diri berkata positif yang artinya akan membangun kondisi tubuh dan kehidupan menjadi positif atau memilih untuk membiasakan diri berkata negatif yang akan menjadikan tubuh merespon secara negatif dan mengakibatkan segi kehidupannya menjadi negatif pula.