Mohon tunggu...
dionisius aryadewa
dionisius aryadewa Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - siswa

saya adalah seorang pelajar yang suka nonton film, main game, dan mengkritiknya.

Selanjutnya

Tutup

Film

How to Train Your Dragon 2: Lanjuan yang Hampir Sempurna

16 Februari 2024   10:33 Diperbarui: 16 Februari 2024   10:37 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.pinterest.com/pin/355151120588328916/

How To Train Your Dragon, merupakan franchise dari Dreamworks yang menceritakan seorang anak seorang kepala desa viking yang tidak bisa membunuh naga, di dunia yang sedang berperang dengan naga, dia pun kemudian memelihara satu naga ini  naga yang paling di takuti oleh viking sang night fury dia pun mampu mengubah pikiran warga desanya untuk tidak berperang dengan naga. Itulah sinopsis dari How To Train Your Dragon 1.

How To Train Your Dragon 2 melanjutkan seri ini dengan time skip 5 tahun, dan menunjukan Berk di masa kedamaian dengan naga. Hiccup protagonis trilogi How to train your dragon, Time skip ini dimulai dengan permainan yang dimainkan oleh para warga Berk yang bernama dragon racing namun Hiccup tidak bisa ditemukan di mana mana, dan ternyata hiccup sedang melakukan misi scouting, dia pun mencoba manuver baru dan gagal namun misi ini berbuah dengan dia menemukan pulau baru, dan diserang dragon trappers hiccup melaporkan hal ini kepada ayahnya Stoic, Stoic pun mengisolasikan Berk, Hiccup tidak setuju dan mulai mencari Kepala dragon trappers Drago Bludvist untuk mengubah pikirannya tentang naga.

Dijalan dia pun bertemu dengan ibunya yang disangka hilang dimakan oleh naga bernama Valka yang merupakan penunggang naga juga, dia pun diculik oleh Valka yang langsung tau bahwa Hiccup adalah anaknya, mereka pun bersalaman dan Berkenalan dimana di dalam markas Valka ada spesies naga bernama bewilderbeast yang merupakan raja semua naga dia pun  Stoic menemukan Hiccup dan berusaha untuk membawanya pulang, lalu Stoic pun bertemu dengan Valka mereka pun menjadi pasangan lagi. Namun hal ini hanya calm before the storm dari cerita ini.

https://www.watchmojo.com/blog/2018/06/22/top-5-how-to-train-your-dragon-moments
https://www.watchmojo.com/blog/2018/06/22/top-5-how-to-train-your-dragon-moments

Masalah pun datang dengan bentuk drago Bludvist menyerang markas Valka dan menarik bewilderbeast milik Valka, Drago pun mengeluarkan bewilderbeastnya sendiri, dan mengalahkan bewilderbeast milik Valka, Hiccup dan kawan kawan pun kalah, stoic meninggal, dan tanpa naga mereka. Mereka pun me re-group dan mengejar Drago yang bertujuan ke Berk dengan naga yang masih anak anak yang tidak bisa di kontrol oleh bewilderbeast, dia pun berhasil untuk mengontrol naganya Toothless dengan kekuatan pertemanan, Hiccup dan Toothless berhasil melakukan manuver di paragraf dua, dan berhasil mengalahkan Drago, dan menjadi kepala Desa Berk.  

https://id.pinterest.com/pin/6966574403033407/Input sumber gambar
https://id.pinterest.com/pin/6966574403033407/Input sumber gambar
Menurut kami cerita How To Train Your Dragon 2 merupakan cerita yang bagus, dan merupakan lanjutan yang cukup baik untuk How To Train Your Dragon, film ini berhasil untuk memperluas dunia How To Train Your Dragon, dibanding film pertama skala dunia yang Hiccup dan kawan kawan telusuri jauh lebih luas begitu juga berapa banyaknya spesies naga di film ini, dan skala taruhannya secara natural menjadi lebih luas juga.

How to Train Your Dragon 2 mendewasakan Hiccup dengan baik juga tanpa melupakan karakter awalnya. Dia lebih memiliki pendirian, walau pendiriannya memang sudah besar. Dia juga keras kepala, dan seluruh kejadian ini diakibatkan oleh kekeraskepalaan dari Hiccup. Film ini juga sangat terfokus kepada Hiccup dan perkembangannya.  Hal ini menjadi semacam pedang bermata dua, karena tentu saja penonton mau melihat Hiccup berkembang secara manusiawi dan secara tematis, namun hal ini juga menghambat perkembangan karakter lain terutama toothless yang saya rasa hanya menjadi kuda kesayangan Hiccup bukan temannya, hubungan Hiccup dan Toothless menjadi terbelakang dibanding perkembangan karakter Hiccup.

Salah satu karakter yang terbelakang juga adalah Stoic kematian Stoic menjadi turning point  dari cerita dan perkembangan karakter Hiccup dia memutuskan untuk menjadi kepala desa, dan berusaha untuk melindungi desa berk, hal ini ditunjukan di film ketiganya, yang tidak akan kita bahas, namun hal ini ditunjukan dengan hiccup menyatakan frasa  yang di katakan Stoic yakni “a chief  protects their own” dan diikuti dengan aksi perlindungan Berk. Salah satu masalah dari meninggalnya Stoic adalah Stoic sendiri tidak berperan besar dalam perkembangan Hiccup di cerita ini sebelum kematiannya dan hubungan ayah dan anak mereka yang tidak difokuskan di cerita How to train your dragon 2. Namun secara tematis, perkembangan karakter Hiccup dan naratif kematian Stoic sangat cocok untuk di masukan di film, karena memang berdampak berat terhadap cerita, dan lingkungan Hiccup, Stoic merepresentasikan tempat yang hangat dan aman bagi Hiccup, kematian Stoic merebut lingkungan ini dari Hiccup dan memaksanya untuk menjadi lebih mandiri.

Kesimpulannya,cerita yang disajikan dalam How to train merupakan lanjutan yang baik untuk How to train your dragon, dan merupakan setting yang baik untuk film lanjutannya. How to train your dragon 2 mengembangkan dan memperluas area yang dibutuhkan. Namun ada hal yang masih kurang yaitu karakter yang terbelakangkan dan dampak kematian karakter yang kurang secara emosional. Sekarang mari kita bahas koreografi dan animasi How to Train Your Dragon 2

Koreografi dan animasi dalam film How to Train Your Dragon 2 memiliki peran krusial dalam mengeksplorasi hubungan antara karakter dan menciptakan momen epik. Film ini menggabungkan elemen animasi 3D dengan koreografi luar biasa untuk memberikan pengalaman visual yang memukau. Salah satu puncak koreografi film ini terjadi pada adegan terbang, terutama saat Hiccup berkuda di atas naga Toothless. Gerakan yang dinamis dan grasi dalam koreografi adegan ini membangun keintiman antara manusia dan naga, menciptakan momen yang penuh emosi.

Selain itu, pertempuran udara yang dirancang dengan cermat menggabungkan gerakan luar biasa dari berbagai jenis naga. Setiap gerakan dan formasi disusun dengan presisi, menciptakan visual yang spektakuler dan mendalam. Koreografi pertempuran tidak hanya tentang aksi, tetapi juga menggambarkan karakter dan kepribadian setiap naga, memberikan dimensi emosional pada pertempuran tersebut.

https://id.pinterest.com/pin/355151120588328916/
https://id.pinterest.com/pin/355151120588328916/

Kreativitas dalam koreografi juga tercermin dalam adegan lain, seperti tarian naga dan interaksi karakter di dunia Viking yang unik. Setiap gerakan koreografi memberikan nuansa kehidupan pada makhluk fiksi, menjadikan mereka lebih nyata dan dekat dengan penonton. Perpaduan musik yang mengagumkan dan koreografi yang tepat waktu menciptakan atmosfer yang mendalam dan mengesankan, menjadikan How to Train Your Dragon 2 tidak hanya sekadar film animasi, tetapi juga karya seni visual yang menghadirkan kehidupan pada layar. 

 sumbhttps://www.nytimes.com/2014/06/13/movies/in-how-to-train-your-dragon-2-war-and-peace-and-beasties.htmler gambar
 sumbhttps://www.nytimes.com/2014/06/13/movies/in-how-to-train-your-dragon-2-war-and-peace-and-beasties.htmler gambar
Secara keseluruhan, koreografi dalam film ini bukan hanya sekadar teknik visual, tetapi juga elemen naratif yang memperkaya cerita dan menggali lebih dalam karakter serta hubungan antar mereka. Dengan memanfaatkan teknologi animasi modern, How to Train Your Dragon 2 menghadirkan koreografi yang menakjubkan, mengangkat kualitas film tersebut ke tingkat yang lebih tinggi dan memberikan pengalaman sinematik yang tak terlupakan.

Secara koreografi,  How to Train Your Dragon 2 memperluas dan memperkaya elemen-elemen yang telah diperkenalkan dalam film pertamanya. Dalam sekuel ini, adegan penerbangan antara Hiccup dan Toothless menjadi lebih dinamis dan spektakuler, dengan gerakan yang lebih rumit dan lingkungan yang lebih terdiversifikasi. Koreografi pertempuran melibatkan berbagai jenis naga juga menjadi lebih kompleks, menciptakan adegan pertarungan yang lebih menegangkan dan visual yang lebih megah. Selain itu, interaksi karakter manusia dengan naga mengalami perkembangan yang signifikan, menciptakan momen koreografi yang menggambarkan keintiman dan kepercayaan antara manusia dan makhluk mitos tersebut.

 gambahttp://www.voraciousfilmgoer.com/2014/06/high-flying-adventure-how-to-train-your.htmlr
 gambahttp://www.voraciousfilmgoer.com/2014/06/high-flying-adventure-how-to-train-your.htmlr
Meskipun demikian, How to Train Your Dragon 1 memiliki keunikan koreografi tersendiri. Film ini memperkenalkan penonton pada dunia yang baru, dan adegan penerbangan antara Hiccup dan Toothless masih menunjukkan keindahan dan keanggunan yang memukau.  

https://www.thestorydepartment.com/how-to-train-your-dragon-structure/
https://www.thestorydepartment.com/how-to-train-your-dragon-structure/
Koreografi pertarungan dalam film pertama cenderung lebih sederhana namun efektif, memfokuskan pada pengembangan karakter dan pembangunan hubungan antara manusia dan naga. Dengan kata lain, sementara How to Train Your Dragon 2 menghadirkan koreografi yang lebih kompleks dan mendalam, film pertama tetap mempertahankan pesonanya melalui kesederhanaan yang mampu mengekspresikan inti dari kisah petualangan yang menarik.

Kesimpulan dalam How To Train Your Dragon 2 koreografi memegang peran krusial dalam mengeksplorasi hubungan karakter, menciptakan momen epik, memperkaya elemen naratif. Dengan adegan terbang, pertempuran udara, tarian naga, dan interaksi karakter, film ini menjadi karya visual yang menghidupkan layar. Meskipun sekuel (arti lanjutan dari cerita sebelumnya) memperluas koreografi, film pertama tetap memikat pada kesederhanaan yang menyampaikan inti kisah petualangan yang menarik.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun