Â
Akhirnya, kebahagiaan itu berhubungan langsung dengan Lyan. Baik, Valentinus maupun Armada hampir menyetujui hal ini. Kebahagiaan itu harus mengenai keterjaminan hidup satu dengan lainnya. Sebab, semua manusia itu memiliki martabat yang satu dan sama. Maka, harus dihargai dan dihormati. Jadi, dari uraian kedua filosof ini membuka cara pandang baru bagi saya tentang Beingku. Kebahagiaan itu akan menjadi Beingku apabila kebahagiaan itu milikku dalam kehidupan sehari-hari dan selalu berhubungan dengan akvitas peziarahanku. Akhirnya, kabahagiaan itu membuat saya mampu menghormati dan menghargai sesamaku, man of others, yang berada pada jalan peziarahan yang sama untuk mengejar kebahagiaan. Itulah Beingku.Â
Â
Â
Daftar pustaka
Â
Â
Riyanto, Armada. CM. MENJADI-MENCINTAI: Berfilsafat Teologi sehari-hari. Yogyakarta: Â Kanisius, 2013
Â
Â
Tinambunan. R. T. Edison, Bala. Kristoforus (Eds). Dimana Letak Kebahagiaan. VOL. 24 NO. SERI 23. 2014. Malang: STFT Widya Sasana, 2014.