Mohon tunggu...
Dion FarukAlquraniawan
Dion FarukAlquraniawan Mohon Tunggu... Lainnya - "Potius sero, quam nunquam".

Seorang yang suka membaca, menulis, dan berpikir.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Membicarakan Bayern Munchen Ketika Diskusi Soal Bola di Tongkrongan

10 Februari 2021   15:55 Diperbarui: 10 Februari 2021   16:25 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jelas saja langganan juara Bundesliga wong pemain liganya banyak yang dibeli. Ah, ga asyik Farmers League. Mainnya monoton banget. Sudah jelas setiap tahun lolos Liga Champions."


Beberapa kalimat di atas atau mungkin yang senada seperti itu sudah tak asing di telinga jika saya membicarakan Bayern Munchen  ketika diskusi perihal dunia sepak bola bersama beberapa teman saya. Klub yang memiliki logo berbentuk lingkaran dengan dominasi warna merah, biru dan putih itu ialah raksasa Bundesliga. Bayern selalu jadi langganan juara Bundesliga, utamanya dari delapan musim terakhirnya di Bundesliga (2012-2020) Bayern menciptakan rekor sebagai juara bertahan Bundesliga delapan kali berturut-turut.

Tak lupa, Bayern juga memenangi piala lokal dan bahkan kompetisi Eropa. Pada musim 2012-2013, Bayern memenangi tiga kompetisi bergengsi di level liga Jerman maupun Eropa (UCL) dengan menjuarai Bundesliga, DFB-Pokal dan UEFA Champions League (UCL). Dan prestasi tersebut terulang pada musim 2019-2020, di tambah lagi penghargaan yang diraih oleh beberapa pemain dan pelatih Bayern sendiri. Banyak dari pemain dan staf ke pelatihan Bayern yang mencolok di musim 2019-2020-saat ini. Mulai dari Lewy hingga coach Hansi. Satu hal lagi yang saya ingat di musim lalu. Bayern menekuk Spurs dengan skor 2-7 dan membanting Barcelona dengan skor 8-2 (yang ini tanpa second lag).


Dari berbagai torehan prestasi yang apik dari Bayern tentu hal tersebut menjadi kebanggaan tersendiri bagi pendukung di berbagai penjuru dunia, termasuk saya tentunya. Namun, jika saya sedikit menganalisis, membicarakan Bayern di kancah lokal (Bundesliga) saya akui kurang menarik. Banyak yang mengatakan bila Bundesliga adalah liga petani, saya biasa menemukan narasi seperti itu di media sosial atau mendengar langsung dari teman saya di tongkrongan.

Ya memang Bayern benar mendominasi Bundesliga, namun apa klub lain di liga Jerman itu memiliki komposisi pemain yang jelek? Tentu tidak. Tak jarang Bayern disulitkan ketika melawan banyak klub dari Bundesliga, dan pada akhirnya sering pula mengalami kekalahan. Selain itu bukan klub Jerman yang lemah, namun Bayern saja yang terlalu kuat. Untuk persaingan klub Bundesliga di kompetisi bergengsi Eropa (UCL dan UEL) juga tak kalah. 2013 lalu final UCL keduanya adalah raksasa Bundesliga (Bayern melawan Dortmund).

Di UEL (UEFA Eropa League) klub Bundesliga juga mampu bersaing hingga sering pula sampai ke final, seperti Monchengladbach (susah juga penyebutannya ya), Borrusia Dortmund, dan Eintracht Frankfurt (ini juga susah). Jadi, kurang pantas jika Bundesliga dikatakan sebagai Farmers League.


Saya sendiri bukan jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Bayern, dalam artian tidak langsung begitu saja menyukai Bayern. Bahkan, saya dahulu sama sekali tak kenal dengan klub yang bermoto Mia San Mia ini. Berawal dari ketidaksengajaan saya di tahun 2013, waktu itu mata saya tidak mau merem sama sekali dan secara tak sengaja saya memencet tombol kecil remote televisi di hadapan saya dan tidak sengaja berpindah ke channel pertandingan sepak bola. Ingatan yang samar itu sepertinya pertandingan Bayern melawan Barcelona yang mana saya pada saat itu tak seberapa paham dunia sepak bola internasional, dan pada waktu itu saya menyukai Barcelona karena Messi yang sering nongol di kaset PES atau WE PS 2 yang saya miliki. Hasil akhirnya membuat saya segera mengagumi klub yang berjuluk Die Roten itu, wajar pada waktu itu saya tak seberapa tahu istilah karbitan, he he.


Dari banyak teman saya yang mendukung klub ternama di liga Inggris atau Spanyol, sampai saat ini saya masih mendukung raksasa Bundesliga dengan segala kekurangannya. Menjadi menarik bila sedang berkumpul dengan teman di warung kopi dan membicarakan perihal dunia sepak bola. Ada Manchester United yang performanya sedang naik, Barcelona yang lolos Copa del Rey, Real Madrid yang mencoba mendatangkan pemain baru dan seterusnya. Bayern akan banyak yang memperbincangkan ketika berhasil menekuk klub raksasa di UCL, seperti mengalahkan Barcelona, Arsenal, Chelsea, Spurs, dan klub raksasa Eropa lainnya. Namun, tentu hal tersebut adalah hal sepele yang coba saya analisis. Jika diskusi mengenai Bayern tak banyak ditemui di warung kopi, barangkali bisa ditemui di rental PS. Sebab banyak di sana yang menggunakan Bayern karena ability pemainnya secara keseluruhan sangat mantap.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun