Semarang (8/8) - Pemadaman listrik yang direncanakan dan tidak direncakan dapat menyebabkan sebagian kalangan kesulitan saat menjalankan aktifitasnya. Contohnya adalah pedagang makanan pada Kelurahan Jabungan. Pentingnya pencahayaan bagi pedagang dapat diketahui khususnya pada saat memasak. Dengan adanya pencahayan yang mencukupi maka dapat melancarkan aktifitas pedagang dalam memasak maupun menyajikan dagangannya.
Keadaan demikian mendorong mahasiswa KKN Undip untuk melakukan pembuatan lampu emergency kepada pedagang makanan di Kelurahan Jabungan. Lampu emergency ini dapat digunakan oleh pedagang untuk memasak di dalam dapur karena sifatnya yang fleksibel dan dapat dipindahkan sesuai kebutuhan. Lampu mergency ini juga menggunakan baterai kotak 9 volt yang dapat diganti jika habis dengan melepas bagian penutupnya.
Untuk membuat dibutuhkan lampu LED, baterai kotak 9 volt, serta rangkaian elektronik yang terdiri potensiometer, resistor,sensor LDR (Light Dependent Resistor), kapasitor serta kabel elektronik.
Lampu emergency ini dapat menyesuaikan penerangannya dikarenakan memiliki sensor LDR yang dapat menyala lebih terang pada saat ruangan gelap dan redup pada saat ruangan lebih terang.
Pembuatan lampu emergency ini dapat dibuat dengan harga yang terjangkau sehingga para pedagang dapat membuatnya sendiri dan dapat memperbaikinya sendiri apabila terjadi kerusakan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI