Mohon tunggu...
Dion Ginanto
Dion Ginanto Mohon Tunggu... Guru - Seorang Guru, Peneliti, Penulis, dan Pengamat Pendidikan

Dion Ginanto received his undergraduate degree in TESOL (Teaching English as a Second Language) from Jambi University. He was awarded “MAWAPRESNAS” (the best student award by the Ministry of Education and Culture) in 2006. He was also an AIYEP-er 2007/2008 (Australia Indonesia Youth Exchange Program). In 2009, he joined to the short course training of the KAPLAN TKT program in New Zealand. Currently, he is doing his master at Michigan State University (MA, K-12 Educational Administration). He has published his first book entitled: “Jadi Pendidik Kreatif dan Inspiratif: Cara Mengobati 10 Penyakit Profesional. He works at SMA N 1 Batanghari, Jambi, as a teacher. He also teaches at Islamic State University Jambi, and IAIN Batanghari Jambi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Peran Orangtua di Tengah Virus Corona

18 April 2020   23:07 Diperbarui: 18 April 2020   23:02 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Buat Jadwal yang Disepakati Bersama
            Langkah kongkrit yang perlu diaplikasikan adalah dengan membuat jadwal harian yang tentunya dibuat dan disepakati oleh kedua belah pihak. Berikut adalah contoh jadwal yang dapat dijadikan sebangai standard:

  • 5.30 ayah, ibu, anak bekerja sama merapikan rumah dan menyiapkan sarapan. 7.00 sarapan bersama. 8.00-10.00 Ayah/Ibu bersama-sama anak mengerjakan tugas-tugas sekolah, atau jika tidak ada tugas sekolah, mempelajari materi yang sudah dan akan dipelajari. Orang tua dapat juga menjadi fasilitator diskusi, membantu mengerjakan projek sekolah, membuat game-game pembelajaran. Orang tua dapat juga meminta anak untuk mengajari apa-apa saja yang telah mereka pahami disekolah. 10.00-12.00 Giliran orang tua mengerjakan pekerjaan kantor, membuat laporan. Rentang waktu ini, anak diberi kelonggaran waktu untuk belajar mandiri, atau membaca buku. 12.00-13.00 Orang tua dan anak bekerja sama untuk mempersiapkan makan siang dan persiapan solat Zuhur. 13.00-14.00 Orang tua mengecek pekerjaan kantor, jika perlu tambahan waktu bisa dilakukan pada rentang waktu ini. Pada rentang waktu ini, orang tua juga diharapkan mengecek pekerjaan anak, mengevaluasi, dan refleksi. Anak dapat menyalurkan kretifitas misal: bermain musik, menulis cerpen, menggambar, melukis, bermain game, atau menonton film dokumenter. 14.00-15.00 istirahat siang. 15.00-16.00 Bersantai dengan keluarga dan solat Ashar. 16.00-17.00 Aktifitas keluarga, jika masih di rasa aman, boleh berolahraga di luar rumah. Jika tidak mungkin bisa melakukan olahraga dan aktifitas fun lainnya di dalam rumah. 17.00-18.30 aktifitas pribadi, dan persiapan makan malam dan solat Maghrib. 18.30-22.00 makan malam dan menonton TV bersama, atau membaca buku bersama, melakukan kajian rutin bersama, atau kegiatan lain yang dapat meningkatkan bonding dengan keluarga.

Template kegiatan harian ini tentunya hanya sebagai contoh. Orangtua dan anak dapat memodifikasi sesuai dengan kondisi masing-masing.

Diskusikan Dos and Don'ts dan Membuat Target Harian 

           

Kegiatan yang tak kalah pentingnya adalah membuat Do and Don'ts serta target harian yang dibuat dan disepakati bersama, dan kemudian ditempel di dinding di mana semua anggota keluarga dapat melihatnya. 

Kesepakatan untuk apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan serta target harian ini sangat penting, untuk memberikan reminder kepada setiap individu yang mulai meluapakan tugas dan tanggungjawabnya. Aturan ini juga penting untuk menjaga agar program sekolah di rumah ini tetap berjalan pada koridornya.

Saya sangat berharap, sumbangsi kecil tulisan ini dapat membantu orangtua sebagai referensi agar mereka tidak kewalahan dalam menjalankan fungsinya sebagai guru di rumah. Semoga bencana Corona ini cepat berlalu, sehingga orangtua dan anak-anak dapat menjalankan aktifitas masing-masing secara normal.

Sebelum mengakhiri tulisan ini, ijinkan saya mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas mereka yang telah gugur melawan virus Corona. Juga, apresiasi setinggi-tingginya kepada tim medis yang berjuang tiada mengenal lelah, gagah berani berada di garda terdepan meskipun nyawa taruhannya. 

Tentu juga applaud dan salute kepada mereka yang taat pada intruksi pemerintah dan pimpinan tinggi agama untuk tetap berdiam diri di rumah kecuali urusan yang sangat penting. Semoga Allah, Tuhan Yang Maha Esa segera memberikan keajaiban dengan manarik dan melenyapkan virus Corona dari muka Bumi, aamiin.

Temukan artikel menarik lainnya di BLOG: https://dionginanto.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun