Mohon tunggu...
Dion Ginanto
Dion Ginanto Mohon Tunggu... Guru - Seorang Guru, Peneliti, Penulis, dan Pengamat Pendidikan

Dion Ginanto received his undergraduate degree in TESOL (Teaching English as a Second Language) from Jambi University. He was awarded “MAWAPRESNAS” (the best student award by the Ministry of Education and Culture) in 2006. He was also an AIYEP-er 2007/2008 (Australia Indonesia Youth Exchange Program). In 2009, he joined to the short course training of the KAPLAN TKT program in New Zealand. Currently, he is doing his master at Michigan State University (MA, K-12 Educational Administration). He has published his first book entitled: “Jadi Pendidik Kreatif dan Inspiratif: Cara Mengobati 10 Penyakit Profesional. He works at SMA N 1 Batanghari, Jambi, as a teacher. He also teaches at Islamic State University Jambi, and IAIN Batanghari Jambi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Arah Pendidikan di Jambi, Mengembalikan Kejayaan Universitas Candi Muaro Jambi

29 Maret 2019   08:47 Diperbarui: 29 Maret 2019   09:54 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintah provinsi Jambi dapat menggandeng semua unsur masyarakat untuk berperang melawan kasus putus sekolah dan buta huruf. Apalagi saat ini banyak sekali Lembaga pengelola Zakat dan sedekah swasta yang sangat peduli dengan bidang pendidikan. Pemerintah daerah juga dapat menggandeng partisipasi masyarakat dengan menggalakkan program orang tua asuh, yang dulu sempat berhasil di era Presiden Soeharto. 

Tentu, progam CSR (Corporate Social Responsibly) dari perusahan-perusahaan di Jambi dapat disatukan guna membantu menghapus angka buta huruf, dan menurunkan angka putus sekolah.

Revitalisasi Peran Orangtua pada Pendidikan

Ada satu program yang yang dapat meningkatkan mutu pendidikan, namun tidak membutuhkan banyak biaya. Program itu bernama Parental Involvement, atau penyertaan orangtua pada pendidikan anak. Sekolah selama ini hanya melibatkan orangtua pada dua kegiatan: (1) Rapat komite untuk iuran bulanan atau uang bangunan, dan (2) Pemanggilan orangtua ketika anak bermasalah (Karsidi, dkk; Fitirah, dkk; & Makzub dan Salim, 2011). 

Padahal orangtua harusnya dilibatkan lebih dari sekedar penanggungan beban: beban biaya, dan beban kenakalan anak. Orangtua sejatinya dapat dilibatkan dalam program volunteering (menjadi relawan) yang membantu guru baik di kelas maupun di luar kelas. Di dalam kelas misalnya dapat membantu memonitor kegiatan siswa di kelas, atau bahkan dapat menjadi narasumber di kelas. 

Di luar kelas dapat memantau jika ada anak yang bolos, tidak disiplin, atau jenis pelanggaran tata tertib sekolah lainnya. Selain itu sekolah dan rumah harus menjalin komunikasi yang sangat intensif, guna memberikan informasi dua arah tentang bakat dan talenta anak.

Rumah dan sekolah juga harus bekerja sama dalam membuat program-program seperti parenting, learning at home, dan collaboration with the community. Parenting ini sangat penting, karena tidak semua orangtua memahami bagaimana mengawasi dan mendidik perkembangan dan pertumbuhan anak. Program parenting sangat membantu sekolah terutama dalam aspek pendidikan karakter. 

Learning at home, juga tidak kalah pentingnya. Kerjasama rumah dan sekolah diharapkan dapat menciptakan suasana yang nyaman dan kondusif di rumah. Karena kebanyakan kenakalan remaja berawal ketika tidak betah tinggal di rumah. Collaboration with the Community juga tidak kalah penting, bagaimana masyarakat juga dilibatkan dalam membesarkan peserta didik dari TK hingga SMA. 

Sehingga standard etika, sopan santun, dan toleransi dapat diserap dan dipraktekkan di lingkungan masyarakat. Ketika masyarakt ikut aktif dalam pengawasan pendidikan, saya yakin, kenakalan remaja akan dapat diturunkan dengan drastis.

Memang PR Rajo Jambi untuk mengembalikan kejayaan pendidikan di Jambi seperti era Universitas Candi Muaro Jambi terkesan sangat ambisius. Namun, ketika kita mempunyai mimpi yang tinggi, akan tetapi disertai rasa opimisme dan tawakal yang mantab, dan dilengkapi dengan kerjasama dari semua pihak, niscaya pemenuhan target bukanlah suatu hal yang muluk-muluk. Selamat bekerja Rajo Jambi dan jajarannya, kami rakyat Jambi siap membantu mengembalikan kejayaan Universitas Candi Muaro Jambi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun