Mohon tunggu...
Dion Linthin
Dion Linthin Mohon Tunggu... PNS -

Masyarakat biasa. Membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hidup Adalah Perjuangan

20 Januari 2017   10:01 Diperbarui: 20 Januari 2017   10:09 795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidup tanpa tujuan adalah hambar dan tak bermakna. Tujuan dalam hal ini adalah tujuan yang positif. Hidup hanya akan mempunyai nilai dan arti bilamana mempunyai tujuan (goal) yang jelas. Menjalani hidup apa adanya laksana air yang mengalir. Air yang mengalir tidak mempunyai arah yang jelas. Memang air mengalir dari tempat yang tinggi menuju tempat yang lebih rendah. Namun yang menjadi pertanyaan "tempat yang mana"? Air ketika mengalir di manapun ia menjumpai tempat yang lebih rendah maka kesitulah ia. Itulah keberadaan air yang mengalir. 

Demikian halnya dengan kehidupan setiap anak manusia yang terlahir ke dunia ini dari rahim sang ibu, mulai dari bayi, kanak-kanak, remaja yang akhirnya tumbuh menjadi pribadi yang dewasa yang hidup ditengah-tengah keluarga, masyarakat bangsa dan negara. Supaya hidup bermakna dan bernilai maka hendaknya tidaklah seperti air yang mengalir tanpa tempat yang jelas.

Hidup yang mempunyai tujuan (goal) adalah hidup yang bermatabat. Setiap orang mempunyai tujuan hidup yang berbeda-beda. Dan untuk mencapai tujuan tersebut tidak semudah membalikkan telapak tangan, perlu perjuangan dan strategi. 

Perjuangan dan strategi adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Kedua hal ini harus senantiasa berjalan secara simultan. 

Perjuangan yang dilakukan tetapi tidak mempunyai strategi ibarat seseorang yang menyeberang ke suatu pulau yang hanya mengandalkan kekuatannya dengan berenang menuju pulau tersebut tetapi akhirnya tidak sanggup mencapai pulau tersebut karena kehabisan tenaga. 

Sementara strategi tanpa perjuangan ibarat seorang yang akan menyeberang ke suatau pulau dengan menggunakan sebuah perahu namun karena takut perahunya terombang-ambing gelombang sehingga ia tidak mau berangkat. Ia tidak dapat mencapai pulau itu karena tidak kunjung berangkat. 

Untuk mencapai tujuan hidup maka ada harga (cost) yang harus di bayar. Akan ada banyak tantangan yang silih berganti datang menghadang baik itu berasal dari dalam diri sendiri maupun dari luar. 

Namun ketika kita menginginkan suatu perubahan maka kita harus rela keluar dari zona yang nyaman. Suatu hal yang perlu diingat bahwa ketika kita tetap berada dalam lingkup, areal zona nyaman maka dapat dipastikan bahwa perubahan tidak akan pernah terjadi. Hukum kekekalan energi menyatakan tentang perpindahan energi dari suatu tempat ke tempat lain disertai dengan adanya perubahan suatu bentuk energi ke bentuk energi lain. Suatu hal yang tidak dapat disangkal bahwa untuk terjadinya suatu perubahan memerlukan energi. Energi ini sebagai input untuk suatu ouput yang diinginkan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun