Mohon tunggu...
Diomi Shinegi
Diomi Shinegi Mohon Tunggu... Lainnya - Student Magister comuncation corporate Paramadina University

running

Selanjutnya

Tutup

Analisis

PERUBAHAN DAYA BELI E-COMMERCE ERA DIGITAL 4.0 MENUJU 5.0 PADA PRODUK FASHION MENGGUNAKAN AR YANG LEBIH MENARIK DAN PRAKTIS

16 April 2023   03:24 Diperbarui: 16 April 2023   15:03 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik




Revolusi Industri 4.0 menjadi suatu batu loncatan yang sangat besar pada dunia industry yang ada merupakan suatu perubahan besar pada sektor industri, dimana teknologi informasi dan komunikasi di utilisasi sepenuhnya untuk mencapai efisiensi yang maksimal sehingga dapat menciptakan model bisnis dan peluang bisnis baru dengan berbasis digital. Mungkin beberapa perusahaan akan mengalami perkembangan pesat, tetapi ada juga yang mungkin akan mengalami penurunan.

Diketahui dalam survei yang diadakan oleh World Economic Forum (Future of Jobs Survey 2018), pada tahun 2018 sampai tahun 2023 akan ada beberapa teknologi yang akan mendominasi dan mempengaruhi perkembangan bisnis perusahaan, yaitu high-speed mobile internet, artificial intelligence, big data analytics, dan cloud technology.

Penggunaan teknologi internet ini akan terus mengalami perubahan serta perkembangan dari strategi bisnis, pelayanan, pemasaran, dan penjualan. Pengaplikasian teknologi ini akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi, menciptakan pasar baru dengan biaya yang rendah, dan membantu mendorong pertumbuhan pada ekonomi.

Perubahan era revolusi industri 4.0 membuka peluang bisnis jual-beli online, dimana perusahaan tidak perlu lagi melakukan promosi besar-besaran, karena teknologi secara online akan semakin canggih dan besar di era ini.

Banyak perusahaan Finance Technology yang memanfaatkan perkembangan teknologi di era ini dengan memberikan penawaran untuk cara pembayaran yang lebih mudah seperti virtual account maupun transfer uang melalui aplikasi m-banking pada bisnis jual-beli online. Termasuk pada e-commerce yang sudah menggunakan AR

(Augmented Reality) kedalam program penjualan product yang terjadi pada e-commerce, yang sangat terlihat pada product kosmetik dan makeup, yang mungkin sudah di rasakan oleh konsumen pada beberapa e-commerce.

Perubahan ini juga berdampak pada penjualan perusahaan retail fashion, dimana dengan berubahnya pola perilaku konsumen membuat perubahan besar dan membuat peralihan ke e-commerce dan digital marketing, di bandingkan dengan mencoba langsung di store tempat menjual makeup maupun kosmetik di product yang sama.

Digital marketing adalah salah satu strategi dan upaya perusahaan dalam memasarkan produk dengan menggunakan media berbentuk digital untuk menjangkau konsumen atau pelanggan secara lebih luas, mudah, dan cepat. Selain kemudahan dalam menjangkau target pasar yang lebih luas, digital marketing juga membutuhkan biaya yang lebih kecil dibandingkan pemasaran tradisional.

Apakah e-commerce dapat mempengaruhi pola kegiatan manusia dan pertumbuhan ekonomi suatu negara? Jawabannya tentu saja iya, karena e-commerce dapat mengubah pola kebiasaan berbelanja konsumen serta meningkatkan lapangan pekerjaan pada beberapa bidang untuk mendukung kegiatan e-commerce.

Kondisi new era setelah lewatnya masa pandemik seperti sekarang ini membuat perubahan perilaku yang terjadi di masa digitalisasi seperti saat ini.

Perusahan retail fashion pun akhirnya berpindah alih dengan membuka e-commerce atau melakukan penjualan secara online dan membuat official store mereka di ecommerce serta menyesuaikan pola perilaku konsumen dimasa new era saat ini.

Dengan e-commerce, konsumen lebih mudah mencari produk yang mereka cari dan mereka inginkan serta mencockan dengan kebutuhan yang sudah terintegrasi dengan AR pada produk tersebut dan di sesuaikan dengan keinginan konsumen.

Era 4.0 sekarang menuju Era yang akan muncul 5.0 juga sudah bisa membuat produk visual dengan teknologi augmented reality (AR) dimana konsumen dapat membayangkan dan menggambarkan seperti apa produknya tanpa harus mencobanya langsung, tetapi dapat mencobanya secara virtual hanya dengan mengakses dari smartphone mereka sebelum membeli dan mungkin akan ada fitur-fitur teknologi lainnya untuk mengembangkan dan meningkatkan penjualan pada perusahaan bisnis di bidang fashion seperti makeup dan kosmetik serta meningkatkan daya beli konsumen.

Perkembangan teknologi dalam era digital 4.0 hingga menuju 5.0 telah membawa perubahan signifikan dalam industri e-commerce, termasuk dalam produk fashion. Salah satu inovasi yang semakin menarik dan praktis adalah penggunaan augmented reality (AR) dalam pengalaman belanja online untuk produk fashion.

Pada era digital 4.0, penggunaan AR dalam e-commerce fashion masih terbatas pada fitur sederhana seperti fitting room virtual, di mana pengguna dapat mencoba pakaian secara virtual pada avatar digital mereka. Namun, dengan berkembangnya teknologi dan adopsi augmented reality yang semakin luas, penggunaan AR dalam e-commerce fashion telah mengalami perubahan yang signifikan menuju era digital 5.0.

Salah satu perubahan terbesar adalah penggunaan AR dalam menciptakan pengalaman belanja online yang lebih menarik dan praktis. Dengan menggunakan aplikasi atau platform e-commerce yang mendukung AR, pelanggan dapat melihat bagaimana produk fashion akan terlihat di tubuh mereka secara real-time, menggunakan kamera ponsel pintar atau perangkat AR khusus. Dengan demikian, pelanggan dapat memeriksa desain, warna, ukuran, dan potongan produk fashion dengan lebih akurat sebelum memutuskan untuk membelinya. Hal ini memberikan pengalaman belanja online yang lebih interaktif, mengurangi risiko pembelian yang salah dan mengurangi jumlah retur barang. Penggunaan AR dalam e-commerce fashion juga memberikan kemampuan personalisasi yang lebih tinggi. Konsumen dapat menciptakan avatar digital mereka sendiri yang sesuai dengan ukuran tubuh, preferensi gaya, dan preferensi pribadi lainnya. Avatar digital ini dapat digunakan untuk mencoba berbagai pakaian atau aksesoris, memungkinkan konsumen untuk mencoba-coba kombinasi produk dengan cara yang unik dan meningkatkan pengalaman belanja yang personal dan unik.

Penggunaan AR dalam e-commerce fashion juga dapat membantu meningkatkan personalisasi pengalaman belanja terutama pada kosmetik dan makeup. Dengan demikian, pelanggan dapat menggali potensi kreatif mereka, menggabungkan produk fashion tersebut dengan cara yang unik, dan membuat keputusan pembelian yang lebih bijaksana.

Selain itu, AR juga dapat digunakan untuk memberikan konten tambahan yang menarik dalam pengalaman belanja online. Misalnya, pelanggan dapat melihat video atau animasi 3D serta Filter yang di sesuaikan dengan konsumen secara  langsung yang menjelaskan tentang bahan, konstruksi, atau cara penggunaan produk fashion secara lebih detail. Hal ini dapat membantu pelanggan dalam membuat keputusan yang lebih terinformasi dan meningkatkan keterlibatan mereka dengan merek atau toko online.

Penggunaan AR dalam e-commerce fashion juga dapat memberikan keuntungan bagi para penjual. Dengan memberikan pengalaman belanja online yang lebih menarik, praktis, dan personal, penjual dapat meningkatkan daya tarik produk mereka, meningkatkan konversi penjualan, mengurangi tingkat retur barang, dan membangun hubungan pelanggan yang lebih kuat.

Namun, perubahan ini juga membawa tantangan dalam pengadopsian teknologi AR dalam e-commerce fashion. Beberapa tantangan tersebut antara lain biaya pengembangan dan integrasi teknologi AR dalam platform e-commerce, kesesuaian infrastruktur teknologi yang ada, ketersediaan konten AR yang berkualitas, serta kebijakan privasi dan keamanan data pengguna.

Dengan terus berkembangnya teknologi dan semakin meningkatnya permintaan konsumen untuk pengalaman belanja online yang lebih menarik dan praktis, penggunaan AR dalam e-commerce fashion di era digital 5.0 diharapkan akan terus tumbuh dan menjadi bagian integral dari pengalaman belanja online di masa depan

Dan ternyata pada 2023 ini mulai banyak perkembangan yang terjadi pada banyaknya sektor industri yang mulai mencoba dan mengaplikasikan AR ( Augmented Reality ) pada product serta pemasaran produk mereka.

Diomi Shinegi

Student Magister Communication Corporate

Paramadina University

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun