Di era globalisasi ini, negara haruslah selalu maju, agar tidak teritinggal dengan negara-negara lain. Jika negara tidak maju, maka negara tidak akan makmur, rakyatnya juga tidak akan makmur dan akan kesulitan untuk mempertahankan hidup mereka di negara tersebut.
Jadi, bagaimana cara kita memajukan negara? Jawabannya adalah dengan pemuda-pemuda yang kompeten dan memiliki semangat untuk berjuang.
Pemuda-pemuda tidak akan ada habisnya, sebab walaupun pemuda lama-kelamaan akan menjadi tua, akan selalu lahir pemuda baru yang akan menggantikan pemuda lama tersebut.
Jadi, apakah definisi dari pemuda itu? Dan siapakah saja yang dapat disebut sebagai pemuda? Kita sering mendengar kata pemuda, namun masih banyak yang tidak belum sepenuhnya mengerti arti dari kata tersebut, dan hanya mengartikan sebagai orang muda atau orang yang telah beranjak remaja, namun pemuda memiliki arti yang lebih dalam lagi.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Pemuda adalah orang yang masih muda; orang muda. Dan menurut UU (Undang-undang) 40 tahun 2009, Pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun. Dan menurut buku sejarah, pemuda adalah orang yang memiliki jiwa berkobar, berjuang demi negaranya.
Sejak dahulu, jauh sebelum Indonesia merdeka, pemuda lah yang memiliki semangat yang berkobar dan tidak pernah padam demi mencapai kebebasan yang bernama kemerdekaan, mereka mengorbankan jiwa dan raga agar dapat mengusir penjajah keluar dari negara kita.
Sekarang, kita sebagai pemuda tidak perlu mengorbankan nyawa dan raga kita, namun bukan artinya kita harus melupakan semangat berkobar milik pemuda zaman dahulu. Sebagai pemuda masa kini, kita memiliki tugas yang berbeda yaitu mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan negara Indonesia agar tidak terpecah-belah dan sekaligus memajukan negara kita, yaitu Indonesia, agar dapat bersaing dengan negara-negara luar.
Kita sebagai pemuda masa kini, memiliki peran masing-masing untuk melakukan tugas kita, namun seperti yang saya bilang sebelumnya, masih banyak yang belum mengerti betul akan arti dari pemuda, dan alhasil masih banyak pemuda yang belum sadar akan peran yang dimilikinya. Banyak
pemuda sekarang yang menghiraukan perannya dan lari dari tanggung jawab seorang pemuda, yaitu mengharumkan nama bangsa dan mempertahankan kemedekaan. Kenyataannya, masih banyak pemuda yang menghabiskan waktu muda mereka melakukan tawuran, minum alkohol dibawah umur, pencemaran nama baik sekolah maupun individu, dan masih banyak lagi hal-hal negatif lainnya.
Kita sebagai pemuda perlu sadar dulu akan siapakah kita dan apakah peran kita agar dapat berkontribusi secara maksimal untuk negara kita. Para pemuda yang belum mengerti kebanyakan akan melakukan hal-hal negatif yang memperburuk nama Indonesia, maka dari itu membekali para calon pemuda dengan pengertian dan contoh pemuda yang sebenarnya sangatlah penting, dari sekolah maupun dari rumah sendiri.
Kita pun tidak tahu kapan bencana akan menimpa negara kita, dan jika pemuda tidak segera sadar akan siapakah mereka sebenarnya, mungkin saja negara kita akan mengalami kerugian yang sangat besar. Sudah sepantasnya kita sebagai pemuda masa kini untuk membekali pengetahuan tentang pemuda kepada calon-calon pemuda Indonesia, agar semua pemuda mewarisi semangat perjuangan para pendahulu-pendahulunya.
Namun untuk memajukan suatu negara, kita harus memiliki bukan hanya semangat yang berkobar. Memang betul bahwa memiliki semangat adalah langkah awal yang penting, namun bukan berarti bahwa hanya itu saja yang diperlukan, sebagai pemuda, kita juga perlu memiliki akal dan pikiran yang memadai.
Dengan akal, kita tidak akan mudah untuk dibohongi dan kita pun dapat menjadi lebih bijak dalam menjalani hidup. Dengan pikiran yang maju, kita dapat meningkatkan teknologi-teknologi, atau bahkan membuat teknologi baru agar memajukan negara kita. Dan jangan lupa langkah akhir namun tidak kalah penting, yaitu jiwa patriotisme yang tinggi.
Patriotisme adalah salah satu hal penting untuk dimiliki seorang pemuda. Sebab dengan semangat, akal, dan pikiran setinggi apapun, namun tanpa adanya jiwa patriotisme, orang dapat menggunakan akal dan pikiran tanpa memperdulikan dampaknya terhadap negara, dan tidak jarang akhirnya berdampak buruk untuk negara. Salah satu contoh yang paling sering kita jumpai adalah korupsi.
Jika kita pikirkan, para koruptor semuanya tidak ada yang cinta terhadap negara, setidaknya tidak lebih dari dirinya sendiri. karena itulah mereka berani untuk mengambil hak yang seharusnya milik negara untuk dirinya sendiri atau kelompok. Jika seseorang benar-benar cinta negaranya, maka sudah sepantasnya ia memajukan negaranya, bukannya merugikan.
Dari sini kita lihat betapa pentingnya mengajarkan tentang pemuda sejak dini, misalnya seperti orang tua mengajarkan anak mereka sejarah singkat dari para pahlawan, mewajibkan para murid untuk mengikuti upacara bendera setidaknya setiap hari yang berbau nasional, seperti sumpah pemuda, kemerdekaan, hari kartini, dan lain-lain.
Jika kita telah dibentuk jiwa pemudanya dari kecil, maka lama-kelamaan kita akan menjadi pribadi yang memiliki semangat dan jiwa patriotisme yang tinggi. Jika kita memiliki jiwa patriotisme yang tinggi, maka sudah pasti kita ingin memajukan negara yang kita cintai, caranya adalah belajar dan mempertajam akal dan pikiran kita.
Jangan lupa, kita juga harus bersyukur kepada pemuda-pemuda sebelumnya yang telah mengorbankan jiwa dan raga mereka agar kita tidak perlu menderita lagi seperti mereka. Dengan semua itu, kita sudah dapat dipanggil “pemuda” yang sebenarnya, dan kita siap untuk memangku tanggung jawab seorang pemuda dengan bangga dan memajukan negara kita yang tercinta.
Semoga dengan membaca ini, kita dapat menjadi individu yang lebih baik lagi daripada sebelumnya dan tersadar akan tugas-tugas kita. Salam pemuda!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H