Mohon tunggu...
Dio Rizky
Dio Rizky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Mencoba menulis

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Genre "Slice Of Life", Fase Akhir Perwibuan

13 Maret 2023   09:18 Diperbarui: 13 Maret 2023   09:36 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anime: Yuru Camp. https://wall.alphacoders.com/big.php?i=882391

Anime merupakan salah satu jenis hiburan populer yang banyak digemari oleh berbagai kalangan, tidak terkecuali oleh para wibu senior. Ada banyak genre anime yang dapat dinikmati, seperti action, romance, fantasy, dan masih banyak lagi. Namun, di antara semua genre anime tersebut, genre slice of life seringkali menjadi favorit bagi para wibu 'senior'.

Fase akhir dari "perwibuan" biasanya ditandai dengan tidaknya mengikuti anime-anime musim baru, mereka terkadang lebih memilih rewatch atau menonton ulang anime yang rilis 5 bahkan sampai 10 tahun yang lalu.

Salah satu hal yang menjadi alasannya adalah karena anime-anime yang baru seringkali membosankan, dengan menyajikan formula cerita dan karakter yang mirip dengan anime lain yang sudah dirilis lebih dulu.

Selain itu salah alasan lain mengapa banyak wibu lebih suka menonton anime lama adalah rasa nostalgia. Anime lama seringkali terasa lebih istimewa bagi mereka karena mengingatkan pada masa lalu ketika mereka pertama kali menonton anime tersebut. Karakter dan cerita yang mereka kenal dan cintai akan selalu menghadirkan kenangan indah dari masa lalu.

Anime yang sering ditonton ulang diantaranya adalah, K-on, Grandblue, Anohana, Yuru Camp, Free!

Ada beberapa alasan mengapa genre anime slice of life lebih banyak diminati oleh para wibu senior dibandingkan genre anime lainnya. Pertama-tama, anime slice of life seringkali menghadirkan cerita yang sederhana dan mudah dipahami. Cerita-cerita tersebut seringkali mengangkat tema sehari-hari yang terjadi dalam kehidupan manusia, seperti pertemanan, cinta, keluarga, dan lain sebagainya. Hal ini membuat para penonton dapat dengan mudah merasakan emosi dan pengalaman yang sama seperti yang ada dalam cerita tersebut.

Selain itu, anime slice of life juga seringkali menghadirkan karakter-karakter yang unik dan menarik. Karakter-karakter dalam anime slice of life seringkali memiliki kepribadian dan latar belakang yang berbeda-beda, sehingga dapat membuat para penonton merasa terhubung dengan mereka. Terkadang, karakter-karakter tersebut juga memiliki sifat-sifat yang menarik dan menghibur, sehingga dapat membuat para penonton tertawa atau merasa senang.

Selain itu, anime slice of life juga seringkali menghadirkan nilai-nilai moral yang dapat diambil. Cerita-cerita dalam anime slice of life seringkali mengangkat tema tentang persahabatan, kejujuran, kerja keras, dan nilai-nilai positif lainnya. Hal ini dapat membantu para penonton untuk memahami nilai-nilai yang penting dalam kehidupan, serta memotivasi mereka untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Tidak hanya itu, anime slice of life juga seringkali memiliki visual yang indah dan memukau. Anime slice of life seringkali menghadirkan gambaran tentang kehidupan sehari-hari di Jepang, seperti tampilan rumah-rumah tradisional, pemandangan musim gugur, dan makanan-makanan khas Jepang. Hal ini membuat para penonton dapat merasa seperti sedang berada di Jepang dan merasakan suasana yang ada di dalam anime.

Selain itu, anime slice of life juga cenderung dianggap sebagai genre yang "aman" dan bebas dari konten yang mungkin tidak cocok untuk segala usia. Hal ini menjadi salah satu faktor yang membuat para wibu senior lebih memilih anime slice of life sebagai pilihan hiburan. Mereka tidak perlu khawatir dengan konten yang mungkin tidak pantas untuk ditonton, dan dapat menikmati anime tersebut dengan lebih tenang.

Terakhir, anime slice of life juga dianggap sebagai genre yang "timeless" atau tidak terikat dengan waktu. Artinya, anime slice of life dapat dinikmati kapan saja dan oleh siapa saja, tanpa harus terikat dengan tren atau mode. Hal ini menjadi nilai tambah bagi para wibu senior yang tidak ingin "terjebak" dalam tren atau mode tertentu, namun ingin menikmati hiburan yang bisa bertahan.

Hal ini menjadikan anime slice of life sebagai pilihan yang pas untuk menghilangkan kepenatan setelah seharian bekerja atau belajar. Para penggemar anime juga dapat menikmati anime dengan genre ini sebagai pengalaman yang relaks dan santai, tanpa harus terlalu serius dalam memahami cerita atau karakter. 

Kesimpulannya, para wibu memilih untuk menonton anime slice of life karena alasan ceritanya yang realistis dan karakter yang relatable, membuat mereka merasa terhubung dengan cerita yang disajikan. Nostalgia dari anime lama, kualitas cerita yang teruji, dan karakter yang sudah sangat dikenal juga menjadi alasan kenapa para wibu lebih suka rewatch anime lama daripada menonton anime baru. Namun, tentunya ada juga anime baru yang kualitas ceritanya tidak kalah bagus dengan anime lama dan tetap menarik untuk ditonton. Intinya, menonton anime memang soal selera, dan tiap orang pasti memiliki preferensi yang berbeda-beda. Yang terpenting adalah menemukan anime yang bisa membuat kita merasa terhibur dan terhubung dengan ceritanya, baik itu anime lama maupun baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun