Pernahkah kamu merasa bahwa orang yang terlihat menarik mendapatkan perlakuan yang lebih baik? Ini adalah fenomena yang disebut sebagai "privilege good looking" atau keuntungan fisik. Orang yang dianggap cantik atau tampan seringkali dianggap lebih menarik, lebih percaya diri, dan lebih terampil dibandingkan dengan orang yang dianggap kurang menarik secara fisik. Hal ini sering kali memberikan mereka keuntungan di berbagai bidang, seperti dalam dunia kerja, percintaan, pendidikan, atau bahkan dalam kehidupan sosial.
Tentu saja, hal ini bukanlah sebuah aturan mutlak. Ada banyak orang yang mungkin terlihat kurang menarik secara fisik tetapi memiliki keterampilan atau kepribadian yang menarik, dan sebaliknya. Namun, kita tidak bisa menyangkal bahwa penampilan fisik masih menjadi faktor yang signifikan dalam kehidupan kita.
Dalam dunia kerja misalnya, orang yang terlihat menarik sering kali dianggap lebih kompeten dan profesional. Mereka mungkin lebih mudah diterima dalam pekerjaan yang memerlukan interaksi dengan publik atau dalam pekerjaan yang memerlukan citra yang baik. Ini bukan berarti bahwa orang yang kurang menarik secara fisik tidak mampu menjadi sukses dalam karir mereka, namun kenyataannya, privilege good looking sering kali memberikan keuntungan di awal karir mereka.
Privilege good looking juga dapat memberikan keuntungan dalam hal percintaan. Orang yang terlihat menarik cenderung lebih mudah menarik perhatian lawan jenis, dan ini dapat memperluas lingkaran sosial mereka dan memberi mereka kesempatan untuk bertemu dengan orang-orang yang berbeda. Namun, tentu saja, hal ini juga tidak berarti bahwa orang yang kurang menarik secara fisik tidak dapat menemukan cinta sejati. Kepribadian dan nilai-nilai yang baik juga menjadi faktor penting dalam hubungan.
Privilege good looking dapat ditemukan di berbagai aspek kehidupan, termasuk di lingkungan pendidikan. Ada beberapa contoh kasus yang menunjukkan bahwa keuntungan fisik dapat memberikan keuntungan bagi individu di dalam lingkungan pendidikan:
1. Penilaian guru yang tidak adil
Guru seringkali terpengaruh oleh penampilan fisik siswa ketika memberikan penilaian atau nilai. Hal ini dapat membuat siswa yang terlihat menarik lebih dihargai dan diberi nilai lebih tinggi daripada siswa yang kurang menarik secara fisik meskipun memiliki prestasi yang sama atau bahkan lebih baik.
2. Peluang ekstrakurikuler
Siswa yang terlihat good looking cenderung lebih diinginkan dalam berbagai klub atau organisasi di sekolah. Hal ini dapat membuat siswa yang kurang menarik kesulitan untuk bergabung dengan organisasi atau klub yang diinginkan.
3. Perlakuan teman sebaya
Siswa yang terlihat good looking seringkali dianggap lebih populer dan diterima oleh teman sebayanya. Hal ini dapat membuat siswa yang kurang menarik secara fisik sulit untuk bergaul dengan teman sebayanya dan merasa terisolasi.
Perlu diingat juga bahwa penampilan fisik bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan kesuksesan atau prestasi akademik. Siswa yang memiliki keterampilan dan bakat tertentu, baik itu akademik maupun non-akademik, masih memiliki peluang yang sama untuk meraih kesuksesan di dunia pendidikan.
Oleh karena itu, penting bagi guru dan orang tua untuk tidak menilai siswa hanya berdasarkan penampilan fisik. Siswa harus dinilai berdasarkan prestasi akademik mereka, partisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler, dan keterampilan dan bakat lainnya. Ini dapat membantu menciptakan lingkungan pendidikan yang adil dan merata bagi semua siswa, tidak peduli bagaimana penampilan mereka.
Sebagai individu, penting untuk mengenali kelebihan dan kekurangan diri sendiri dan tidak hanya berfokus pada penampilan fisik. Kita harus belajar menghargai diri sendiri untuk siapa kita sebenarnya dan memperhatikan keterampilan dan kepribadian kita sebagai faktor penting dalam hidup. Jangan menilai orang lain hanya berdasarkan penampilan fisik, dan belajar untuk melihat orang dari segala sudut pandangl
Sekarang, kita mau sharing nih tentang apa yang bisa kita lakukan kalau kita merasa punya privilege good looking.
Pertama-tama, kita harus keep it real aja ya! Kita harus sadar kalo penampilan fisik bukan segalanya dan bukan satu-satunya faktor yang bisa menentukan kesuksesan atau kebahagiaan kita. Jadi, jangan sampai kita jadi sombong atau merasa lebih hebat daripada orang lain cuma karena penampilan kita yang bagus.
Kedua, kita harus fair dan enggak boleh memanfaatkan privilege good looking kita buat mengambil keuntungan yang enggak adil atau merugikan orang lain. Jangan manipulasi orang lain atau pake privilege good looking kita buat dapet perlakuan istimewa yang enggak seharusnya.
Selanjutnya, kita bisa pake privilege good looking kita buat jadi teman yang baik dan menyenangkan buat orang lain. Tunjukin aja kalo penampilan fisik enggak selalu berhubungan sama sifat atau kepribadian seseorang.
Kita juga harus menghargai kelebihan dan potensi orang lain, enggak peduli deh penampilan fisik mereka gimana. Kalo kita bisa ngakui kelebihan orang lain, pasti kita bisa membangun hubungan yang lebih sehat dan saling menghormati sama mereka.
Terakhir, kita bisa jadi orang yang memberi dukungan dan inspirasi buat orang lain. Misalnya jadi panutan atau mentor buat mereka yang butuh dukungan atau motivasi buat meraih tujuan mereka.
Dengan melakukan semua itu, kita bisa bantu menciptakan lingkungan yang lebih adil dan merata buat semua orang, enggak peduli deh penampilan fisik mereka gimana. Kita bisa bantu orang lain meraih kesuksesan dan merasa lebih dihargai, sementara kita sendiri jadi enggak pake privilege good looking secara enggak adil buat merugikan orang lain.
Dalam kesimpulannya, privilege good looking emang ada dan memberikan keuntungan dalam berbagai aspek kehidupan, namun bukan satu-satunya faktor yang menentukan kesuksesan atau kebahagiaan. Penampilan fisik tidak dapat dipaksakan, namun keterampilan dan kepribadian bisa diasah dan ditingkatkan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H