Komunikasi adalah suatu hal yang bisa dilakukan semua orang. Secara sederhana komunikasi adalah sebuah proses penyampaian pesan. Ini merupakan hal dasar yang semua orang bisa melakukannya, entah itu secara verbal ataupun non-verbal.
Yang jadi permasalahannya adalah bagaimana cara kita berkomunikasi dengan baik dan terampil. Karena tidak sedikit orang yang kesusahan dalam berkomunikasi, salah satunya adalah dikarenakan rasa malu dan takut dengan apa yang disampaikan dan bagaimana respon orang lain atas pesan yang disampaikan itu.
Saya mempunyai beberapa teman yang kesulitan dalam berkomunikasi, dan bahkan mereka ada yang takut untuk melakukan transaksi dengan penjaga warung. Didasari rasa penasaran, saya berusaha mencari tahu apa yang menyebabkan mereka kesulitan dalam berkomunikasi, tentu tidak mudag mendapatkan jawaban dari pertanyaan ini, berikut beberapa alasan yang menyebabkan mereka kesulitan dalam berkomunikasi:
1. Jarang berinteraksi dengan orang
Salah satu hal yang mendasari kesulitan untuk berkomunikasi dikarenakan kurangnya interaksi dengan orang lain, sehingga hal ini membuatnya tidak percaya diri, dan sedikit gagap ketika berbicara dengan orang lain. Bayangkan saja kamu tidak pernah interaksi dengan orang lain, mungkin hanya satu minggu 2-3 kali saja, kamu lebih suka mengurung diri di kamar, dan sibuk dengan bermain gim atau menonton film, tiba-tiba kamu dipaksa harus bertemu dan berinteraksi dengan orang banyak dan dalam waktu yang lama, kamu pasti akan merasakan tidak nyaman dengan situasi ini, yang kemudian kamu akan kesulitan dalam berbicara dan terlihat kaku.
2. Takut dengan respon orang lain
Kemudian hal yang menyebabkan kesulitan berkomunikasi adalah mereka terlalu takut dengan respon yang diberikan oleh orang lain, takut apakah yang ia sampaikan salah, takut apabila mendapatkan respon buruk dark orang lain, bahkan takut mendapatkan respon baik, ya, saya juga kaget kenapa mendapatkan respon baik menjadi hal yang ditakutkan juga.
3. Malas berkomunikasi
Tidak sedikit juga orang-orang yang memang malas berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain, menurut mereka interaksi dengan orang lain merupakan aktivitas yang sangat menguras energi, jadi mereka sengaja menghindari dari hal ini. Tapi ternyata orang yang dengan alasan ini tidaklah kesulitan dalam berkomunikasi, mereka hanya malas saja, sehingga akan menghindari proses komunikasi ini.
Dari beberapa jawaban yang saya dapatkan, saya bisa mengambil kesimpulan bahwa yang menyebabkan mereka kesulitan berkomunikasi adalah kurangnya pengalaman, mereka lebih suka sendiri dan diam, daripada harus mengeluarkan energi untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Sehingga hal ini menyebabkan mereka terkesan kaku ketika sedang berbicara dengan orang lain.
Perlukah kita mengasah kemampuan komunikasi kita? Menurut saya iya. Meskipun komunikasi merupakan hal dasar yang bisa dilakukan oleh semua orang, tapi kita tetap perlu mengasah kemampuan berkomunikasi, agar kita bisa berkomunikasi dengan baik dan terampil.
Karena di dalam hidup ini, semuanya harus dikomunikasikan. Sehebat apapun seseorang apabila tidak bisa berkomunikasi dengan baik, maka tidak ada yang namanya keberhasilan.
- Elon Musk jika tidak ahli komunikasi dia tidak bisa menjual idenya bahkan dalam event mobil cyber truck itu adalah bentuk komunikasi atau strategi komunikasi.
- Albert Einstein tidak akan menjadi orang jenius jika dia tidak mengkomunikasikan teori relativitas khusus nya ke publik.
- Pengusaha sukses tidak akan berhasil IPO jika komunikasi jelek/ Inventor tidak akan bisa menjual idenya jika komunikasi nya tidak bagus.
- Seorang anak jika tidak pandai berkomunikasi dengan orang tuanya akan terjadi diskomunikasi atau salah paham.
- Seorang presiden jika tidak bisa berkomunikasi ke rakyatnya maka tidak akan menjadi pemimpin yang baik.
- Seorang karyawan jika tidak bisa berkomunikasi ke atasnya akan di PHK.
- Seorang calon Karyawan tidak akan di terima berkerja di Perusahaan jika tidak lancar komunikasi saat wawancara.
Lalu, hal apa yang bisa kita lakukan agar dapat berkomunikasi dengan baik?