Sate adalah salah satu makanan yang disukai masyarakat, terutama di Indonesia. Banyak sate yang terkenal di Indonesia. Di Jakarta saja, banyak sate yang populer. Baik dari jenis satenya maupun nama warung satenya. Potongan daging yang ditusuk ini yang dikenal sebagai sate, menjadi menu pilihan yang popular. Sate yang sangat kita kenal, tentu saja, adalah sate ayam dan sate kambing Madura. Tapi sate Madura ini juga tidak sendiri. Pesaingnya banyak banget. Ada sate Solo, sate Padang, sate Ponorogo, sate kerbau, sate sapi, sate kere, sate gembus/tempe, sate kerang, dan lain-lain. Tapi sate Madura memang yang paling menguasai, terutama di Jakarta. Tapi apa benar sate itu berasal dari Madura? Bagaimanakah riwayat sate itu dahulunya?
Asal-Usul Sate
Sate diyakini berasal dari pulau Jawa, yang kemudian menyebar ke berbagai daerah di Indonesia dan menjadi salah satu makanan nasional. Asal-usul sate ini kemungkinan dipengaruhi oleh para pedagang Arab, India, dan Cina yang datang ke Indonesia berabad-abad lalu. Teknik memasak daging dengan cara dipotong kecil-kecil, ditusuk, dan dibakar di atas bara api merupakan salah satu cara memasak yang umum di Timur Tengah dan Asia Selatan, yang kemudian diadaptasi oleh masyarakat lokal.
Di Jawa, sate awalnya berkembang di daerah pesisir, tempat para pedagang dan pelaut banyak singgah. Mereka memperkenalkan cara memasak daging dengan rempah-rempah dan teknik membakar, yang kemudian dikombinasikan dengan cita rasa lokal. Madura, sebagai salah satu pulau yang strategis dalam jalur perdagangan, menjadi salah satu pusat pengembangan sate dengan cita rasa khasnya.
Jenis-Jenis Sate di Indonesia
Indonesia memiliki beragam jenis sate yang unik, masing-masing dengan bahan utama, bumbu, dan cara penyajian yang berbeda. Berikut adalah beberapa jenis sate yang populer di Indonesia:
1. Sate Madura
Sate Madura adalah salah satu jenis sate yang paling terkenal, terutama di Jakarta. Sate ini biasanya terbuat dari daging ayam atau kambing, disajikan dengan bumbu kacang yang manis dan kental, serta lontong atau ketupat. Ciri khas sate Madura adalah penggunaan bawang merah goreng sebagai taburan dan bumbu kacang yang diolah dengan petis, memberikan rasa yang gurih dan khas.
2. Sate Padang
Sate Padang berasal dari Sumatera Barat dan menggunakan daging sapi atau jeroan sebagai bahan utama. Yang membuat sate ini unik adalah bumbu kuah kental berwarna kuning atau merah, yang terbuat dari campuran rempah-rempah khas Minangkabau, seperti kunyit, jahe, dan lengkuas. Kuah ini memberikan rasa yang pedas dan kaya rempah. Bumbu sate padang biasanya selalu dipanaskan. Jadi ketika disajikan, sate dan kuahnya masih hangat. Pedas gurihnya membuat penikmatnya makin berselera.
3. Sate Ponorogo
Sate Ponorogo berasal dari Ponorogo, Jawa Timur, dan dikenal dengan bumbu kecapnya. Daging ayam dipotong lebih besar dan ditusuk memanjang, kemudian direndam dalam bumbu sebelum dibakar. Bumbu yang digunakan adalah perpaduan kecap manis, bawang putih, dan bumbu-bumbu lainnya, yang memberikan rasa manis dan gurih.
4. Sate Kere
Sate Kere adalah varian sate yang populer di Solo, Jawa Tengah. Uniknya, sate ini terbuat dari bahan yang sederhana seperti tempe gembus (ampas tahu) atau jeroan sapi, sehingga disebut "kere" yang berarti miskin. Sate ini dibakar dengan bumbu kecap dan disajikan dengan lontong.
5. Sate Lilit Bali
Berbeda dari sate lainnya, sate lilit dari Bali menggunakan daging cincang yang dililitkan pada batang serai atau bambu sebelum dibakar. Bahan utamanya bisa berupa daging ayam, ikan, atau babi, dicampur dengan parutan kelapa dan bumbu khas Bali. Rasanya gurih, sedikit pedas, dan sangat aromatik karena penggunaan batang serai.
6. Sate Maranggi
Sate Maranggi adalah khas dari Purwakarta, Jawa Barat. Sate ini biasanya terbuat dari daging sapi atau kambing, yang direndam dalam bumbu sebelum dibakar. Bumbunya terdiri dari kecap manis, bawang putih, ketumbar, dan cuka lahang, yang memberikan cita rasa manis dan sedikit asam. Sate ini sering disajikan tanpa saus tambahan, hanya dengan potongan tomat, bawang merah, dan cabai rawit.
7. Sate Buntel                                                                  Â
Sate Buntel adalah salah satu varian sate yang berasal dari Solo, Jawa Tengah. Sate ini terbuat dari daging kambing yang dicincang dan dibumbui, kemudian dibungkus dengan lemak kambing sebelum dipanggang. Lemak yang membungkus daging memberikan rasa yang gurih dan membuat daging tetap lembut saat dimasak.
8. Sate Klatak                                                                  Â
Sate Klatak adalah sate yang berasal dari Yogyakarta, tepatnya dari daerah Pleret, Bantul. Sate ini sangat unik karena hanya menggunakan bumbu garam dan ditusuk menggunakan jeruji sepeda, bukan tusuk sate dari bambu. Daging kambing yang digunakan dibakar dengan sederhana, namun memiliki rasa yang sangat khas dan disukai oleh banyak orang. Disebut sate Klatak, karena ketika daging dengan bumbu garam itu dibakar, menimbulkan bunyi klatak-klatak. Letupan dari daging yang kena panas api. Dari sinilah istilah Klatak itu lahir.Â
9. Sate AmbalÂ
Sate Ambal berasal dari Kebumen, Jawa Tengah. Sate ini terbuat dari daging ayam yang dibumbui dengan campuran tempe yang dihaluskan, kemudian dipanggang dan disajikan dengan sambal tempe yang khas. Rasa sate ini cenderung pedas dan gurih, berbeda dari kebanyakan sate yang menggunakan bumbu kacang atau kecap.
10. Sate Kerang
Sate kerang populer di berbagai daerah pesisir Indonesia, terutama di Jawa dan Sumatera. Kerang yang digunakan biasanya kerang hijau atau kerang darah, yang ditusuk dan dibakar dengan bumbu kuning. Rasanya gurih dan sedikit manis, dengan aroma laut yang khas. Di semarang atau di Kudus sate kerrang, menjadi makanan pendamping untuk makan Soto. Biasanya sate kerang ini menggunakan jenis kerrang dara yang besar. Dengan bumbu kuah kecap yang manis. Jadi cocok untuk melahap soto ayam.
11. Sate Kerbau                                                                  Â
Sate kerbau sangat popular di kota Kudus. Ini adalah warisan budaya dari Sunan Kudus. Dahulu untuk menghormati masyarakat Hindu, umat Islam dilarang memotong Sapi. Karena binatang Sapi sangat dihormati umat Hindu pada saat itu. Sebagai gantinya maka umat Islam hanya boleh memotong Kerbau. Maka jadilah sate Kerbau. Tapi olah sate kerbau ini ternyata tidak alot. Entah bangaimana mengolahnya ternyata tidak kalah lezat dengan sate kambing atau sate sapi.
12. Sate Sapi                                                                      Â
Di Ungaran, Semarang sangat terkenal dengan sate Sapi. Salah satunya yang cukup terkenal adalah sate sapi pak kempleng. Keberadaan sate sapi ini tentu saja dikarenakan daerah tersebut dulunya memang kawasan yang banyak menghasilkan Sapi. Banyak peternak Sapi dan pasar sapi yang buka di hari-hari tertentu. Selain Ungaran di Boyolali dan Purawakarta juga terkenal dengan sate Sapi. Â
13. Sate Klopo/ Kelapa                                                                 Â
Jenis sate ini bisa kita temui di Surabaya. Disebut sate Klopo/kelapa karena, daging satenya dibungkus dengan kelapa parut. Biasanya menggunakan daging has dalam, ditusuk dan dibaluri dengan parutan kelapa. Sehingga efek dari kelapa ini meningkatkan rasa gurih pada sate. Â Bumbunya kuah kacang yang pedas dengan taburan cabe dan bawang merah. Citarasa yang unik dan nikmat.
14. Sate Matang                                                                 Â
Sate ini berasal dari Aceh. Kenapa disebut Sate Matang? Ini bukan karena ada pilihan sate mentah dan sate matang. Matang ini adalah nama tempat di kabupuean Bireuen. Dahulu yang mengenalkan sate ini penjualnya berasal dari kota Matang, Geuleumpang Dua, Bireuen. Sate Matang terbuat dari sate kambing atau sapi, dimakan dengan kuah kaldu kambing dengan taburan bawang. Kuahnya yang pekat mirip dengan kari. Sate ini  terkenal di Aceh, bahkan hingga ke Medan.
15. Sate Ulat Sagu                                                               Â
Sate ini berasal dari tanah Papua. Makanan ini seperti sate pada umumnya. Hanya saja bahannya bukan dari daging kambing, ayam atau sapi seperti pada umumnya. Tapi sesusai Namanya sate ini terbuat dari Ulat Sagu. Orang Papua biasa menyebut sate ini dengan nama "Koo". Inilah satu-satunya sate yang rendah kolesterol, dan mampu meningkatkan energi karena kaya protein.
16. Sate Rembiga, Lombok                                                        Â
Sate khas pulau Lombok ini terkenal karena bumbunya yang pedas dan gurih rempah. Sate ini terbuat dari daging sapi yang dibumbui dengan rempah-rempah. Selain itu ada tambahan pula asam jawa, gula merah, bawang-bawangan, ketumbar, dan kemiri. Campuran bumbu rempah yang kaya ini, yang menjadi ciri khas Sate Rembiga. Ada cita rasa khas aroma rempah dalam setiap gigitannya.
17. Sate Garo, Sulteng                                                              Â
Di Sulawesi ada sate yang khas Sulawesi Tengah Namanya Sate Garo. Sate ini beda dengan sate pada umunya. Sate Garo tidak ditusuk, tapi di garo. Alias digaruk-garuk atau diaduk-aduk (dioseng-oseng). Terbuat dari daging sapi, dimakan dengan bumbu kacang seperti pada umumnya sate.
18. Sate Keong                                                                   Â
Sate ini makanan khas Mojokerto, Jawa Timur. Bahannya dari keong sawah atau siput padi. Kuliner ini biasanya disajikan sebagai cemilan atau makanan pembuka. Buat yang suka dengan keong, citarasa sate keong ini tak perlu diragukan lagi. Dia juga memiliki kandungan gizi yang tinggi. Selain di Mojokerto, sebenarnya banyak ditemukan sate keong ini di daerah Jawa Tengah. Banyak juga dijual di tukang Angkringan, atau di tukang pecel, sebagai lauk atau makanan pendamping.
19. Sate Bekicot                                                                 Â
Sate Bekicot salah satu makanan khas masyarakat Kediri. Ada sebuah dusun yang memproduksi sate bekicot ini. Namanya dusun Djengkol, desa Ploso Kidul, kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri. Disinilah sentra produksi aneka makanan yang berbahan bekicot. Bukan hanya Sate Bekicot, tapi ada juga kripik bekicot, krengsengan bekicot, dan lain-lain. Harga sate bekicot di desa ini hanya 15.000 rupiah per porsi. 1 porsinya 50 tusuk. Murahnya kebangetan. Bayangin kalo bekicot ini sudah berubah jadi "escargot" harganya bisa jadi selangit.
Sate Indonesia                                                             Â
Sate tidak hanya menjadi makanan yang digemari di seluruh Indonesia, tetapi juga menjadi identitas kuliner yang membanggakan di mata dunia. Di berbagai acara internasional, sate sering kali menjadi perwakilan dari kekayaan kuliner Indonesia. Dengan beragam jenisnya yang mencerminkan keragaman budaya dan cita rasa lokal, sate berhasil memikat hati tidak hanya masyarakat Indonesia tetapi juga para penikmat kuliner di berbagai belahan dunia.
Sate, dalam berbagai bentuknya, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kuliner di Indonesia. Setiap gigitan sate tidak hanya menyajikan kelezatan daging yang dipanggang sempurna, tetapi juga cerita dan tradisi dari berbagai penjuru nusantara. Masih banyak lagi nama sate di daerah-daerah di Indonesia. Sangat menarik, budaya kuliner yang berkaitan dengan sate ini. Â
Hampir setiap daerah memiliki jenis sate yang berbeda bahkan khas daerah tersebut. Uniknya sajian sate ini bisa diterima lidah siapa saja. Jika saya berkunjung atau menyambangi ke daerah tertentu, bila ada sate yang khas daerah tersebut, tentu sate akan menjadi menu pilihan kami. Apalagi bila jenis makanan lainnya tidak familiar dengan saya. Khawatir salah makanan. Keaneka ragaman sate ini menunjukkan kekayaan budaya Indonesia. Keberagaman budaya ini justru yang mempersatukan lidah kita. Bersatu dalam kenikmatan sate.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H