Program Kelompok Usaha Bersama (KUBE) selama ini dinilai menjadi ujung tombak penanganan kemiskinan. Di mana warga miskin DKI Jakarta diberikan kesempatan berupa pemberian modal dan pelatihan untuk berwirausaha.
Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Irmansyah mengatakan, perlunya perencanaan komprehensif yang disusun dalam menjalankan KUBE. "Sebagai satu kelompok usaha seharusnya bisa dibikin perencanaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Ini merupakan hal penting yang harus diperhatikan para pendamping KUBE," tutur Irmansyah di sela-sela kegiatan Sosialisasi Penanganan Fakir Miskin di Hotel Akmani Jakarta, Selasa (28/5).
"Nah, untuk KUBE ada rencana tahun ini apa? Ada target apa saja?" ungkap Irmansyah.
Tak hanya itu, Irmansyah juga mengingatkan kepada para pendamping KUBE, agar mampu menentukan kegiatan yang berkelanjutan bagi anggotanya maupun masyarakat sekitar. "Sehingga nanti kita menilai KUBE ini sudah mandiri dan punya networking. Syukur-syukur berprestasi," imbuhnya.
"Melalui pendamping, akan terjalin relasi sosial antara KUBE dan masyarakat sekitarnya dalam memecahkan masalah, hingga saling mendukung satu sama lain," lanjut Irmansyah.
Kepala Bidang Pengembangan Kesejahteraan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin (PKS PFM) Susana Budi Susilowati, mengungkapkan pendamping KUBE juga berperan mendampingi pengelolaan KUBE, monitoring dan evaluasi guna perbaikan dan pengembangan usaha. Tak hanya itu, pendamping juga bisa membantu mencarikan mitra dan mengatur pertemuan agar tercipta ide maupun gagasan dalam mendukung usaha KUBE yang berkesinambungan.
"Pertemuan ini bisa dimanfaatkan membahas ide-ide segar dari masing-masing anggota dan juga sebagai wadah untuk menyepakati sebuah keputusan dan menjaga komitmen satu sama lain," terangnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H