Menjadi pengasuh panti dengan jumlah anak ratusan bukanlah pekerjaan mudah. Mengawasi anak-anak tersebut selama 24 jam rentan dengan stres. Selain itu, para pendamping yang bersentuhan langsung dengan anak asuh dan menghadapi rutinitas pekerjaan tentu mengalami rasa jenuh. Itu disampaikan Ucu Rahayu, Kepala Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 3, pada Rabu (22/11). Ia melanjutkan, untuk mengoptimalkan pengasuhan anak, perlu ada pelatihan bagi pendamping.
"Kami bekerja sama dengan mahasiswa Universitas Atmajaya Jurusan Psikologi dalam kegiatan intervensi sosial, Â memberikan program training pengasuhan yang bernama The Golden Way Training," ungkap Ucu.
Ini, katanya, menjadi sarana untuk melepaskan kelelahan dan kejenuhan serta emosi yang dialami oleh para pengasuh dalam menghadapi permasalahan anak dan  rutinitas keseharian di panti.
Karena menurut Ucu, tidak hanya anak yang butuh konselor, namun pada dasarnya seluruh pengasuh di panti perlu mendapatkan konseling. Ini sebagai syarat coping mechamism dalam menghadapi stress yang mereka alami.
Training ini juga bertujuan memberikan bekal pengajaran cognitive behavioral terapi sehingga para pengasuh dapat melakukan terapi pada dirinya sendiri.
Selain itu, training yang digelar selama tiga hari berturut turut ini memberikan bekal agar pengasuh dapat bersikap optimis dalam menghadapi permasalahan anak asuh.
Ucu menambahkan, pada rangkaian pelatihan ini pun akan diajarkan Mindfull parenting yang sangat penting diterapkan pada pengasuhan di panti. "Upaya-upaya peningkatan kapasitas pengasuh di panti mutlak diperlukan sebagai bekal kesiapan bagi para pengasuh untuk menjalankan tugasnya," kata Ucu. Karena pengasuh seyogyanya memahami perannya yang sangat penting dalam mengubah kehidupan seorang anak. "Panti harus terus berbenah diri menyikapi kondisi zaman yang begitu cepat dan dinamis," ujar Ucu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Vox Pop Selengkapnya