Karena kurangnya pemasukan, akhirnya ia menutup usahanya. Setelah itu ia menjadi instruktur di Panti Sosial Pamardi Putra Husnul Khotimah untuk mengumpulkan modal.
"Dari situ saya kumpulin modal, Â Alhamdulillah buka usaha lagi dan bisa sampai sekarang, yang penting ada keyakinan kalau kita bisa sama hobi sih," kata Arpan.
Sementara itu, Kepala Panti Sosial Pamardi Putra Husnul Khotimah, Yayat Duhayat mengatakan, cukup banyak alumni yang sudah bisa menghidupi dirinya sendiri dan keluarganya.
"Karena di samping rehabilitasi, kami punya program pembinaan keterampilan, tujuannya ketika mereka selesai masa rehabilitasi, mereka punya pendapatan dan tidak kembali ke narkotika," tandas Yayat.
"Kami bekerjasama dengan pihak bengkel dan servis agar mau menerima mereka magang, Alhamdulillah mereka disambut baik, bahkan ada mereka juga senang," ujar Yayat.
Dengan adanya magang itu katanya, pihaknya akan bisa menilai sejauh mana kemampuan anak-anak binaannya, Pemilik bengkel, instruktur, dan pendamping melakukan penilaian terhadap anak binaan yang sedang magang.
"Program ini cukup efektif, banyak alumni yang sudah berhasil dengan program ini, jadi ketika dikembalikan kepada keluarga nanti, anak-anak binaan ini sudah punya skil keterampilan," kata Yayat.