Mohon tunggu...
din saja
din saja Mohon Tunggu... Seniman - tamat smp

suling pun bukan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jangan Sapu Daun di Musim Gugur

6 September 2024   13:41 Diperbarui: 6 September 2024   14:21 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jangan Sapu Daun di Musim Gugur

nikmati saja kenangan yang berserakan itu.
Terlalu mendalami persoalan di luar,
harus disertai kemampuan membiduk alurnya,
agar tidak hanyut jadi persoalan.

Rasa takut yang ditekan akan menimbulkan perlawanan.
Rasa takut harus dipelihara agar terhindar berbuat kezaliman.
Rasa takut itu anak kecil yang cerdas.

Pahit itu hanya rasa.
Manis itu karena cinta.
Matahari tak dapat menembus malam.

Hidup di jaman serba logika,
banyak yang terjebak saat membawa tradisi
dalam pertarungannya.
Dengan kemampuan tradisi yang terbatas,
keyakinan pada tradisi yang tidak kuat,
dalam menghadapi kedahsyatan kemajuan logika,
menyebabkan kita terjebak menjadi budak-budak yang berpengetahuan dan berkuasa.
Semestinya kedahsyatan tradisi harus kita ketahui,
kita dalami, kita jalani, kita miliki,
dan hidup yang serba logika ini dapat kita warnai
dengan sebuah kearifan.

Banda Aceh, 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun