apakah manusia itu tercipta seperti robot tanpa dapat menentukan arah
tentu tidak
manusia dapat menjadi apabila dirinya
sikap pilihan pikiran
dan semua yang ada padanya dinyatakan sebagai ketiadaan
manusia mestilah menyerahkan segala-galanya hidup dan matinya
hasrat dan keinginannya kepada pemiliknya
penyerahan ini mestilah dilakukan secara mutlak tanpa pretensi apapun
tanpa keinginan apapun
yang terbersit dari hati dan pikirannya penyerahan secara mutlak inilah
yang disebut sebagai ketiadaan
Â
ya, manusia harus menyerah pada ketiadaannya
apabila sikap ketiadaan ini
telah kuat pada setiap manusia tidak ada lagi kesombongan
mampu menentukan arah hidupnya karena darah tidak lagi memiliki nadi manusia itu telah menjadi ulat kepompong
kesombongan menjadikan manusia terperosok kedalam lubang ketidakberdayaan kesombongan tidak pernah mengakui kelemahan dan kekurangan
kesombongan senantiasa memandang sesuatu itu tak pernah ada
kesombongan seperti baja tegak lurus tak bergeming
kaku
tak bergairah tak hidup
semestinya kesombongan itu milik tubuh bukan milik hati
hati mestilah sujud meski tubuh bagai baja
hati yang sujud
membutuhkan perlindungan yang kokoh perlindungan itu ada pada tubuh
karena hati bersemayam dalam tubuh karena manusia tidak memiliki pilihan
Banda Aceh, 2008
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H