Mohon tunggu...
din saja
din saja Mohon Tunggu... Seniman - tamat smp

suling pun bukan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sebuah Episode Kontekstual

20 Agustus 2024   07:40 Diperbarui: 20 Agustus 2024   07:41 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kita juga berpikir seperti mereka
berbicara tanpa perbuatan nyata
bak singa mengaum dalam penjara
angin bulan menggigilkan jiwa
kebebasan kepak elang dalam belanga
jiwa tertindas entah untuk berapa lama

kemerdekaan milik semua duhai manusia
hanya tertulis didinding istana
keadilan miliki semua duhai manusia
hanya terucap dalam upacara
anginnya mendemamkan jiwa
kehidupan manusia jadi tak berharga

selamat malam politisi
semangat telah gugur
selamat malam mahasiswa
angin telah padam
selamat malam penyair
hati terbakar hangus

aku pergi menuju kelam
disini harapan telah tiada
hanya kenangan yang menyiksa

Banda Aceh, 1996

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun