Kepada Penyair
lelah juga menghitung dukaÂ
terkadang sampai lupa jadi biasaÂ
hidup perjuangan tanpa menangÂ
tapi kata selalu ada, jadi kaca?
penyair yang berkaca mukaÂ
melepas dahaga keringat kepalaÂ
menatap dunia sinis tertawa
tapi asa memaksa jiwa
sahara o dunia
berjuta melata kering dahagaÂ
dunia o petaka
berjuta mulut menutup lukaÂ
tapi kata selalu ada, jadi kaca?Â
Sigli, 1990
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!