Mohon tunggu...
din saja
din saja Mohon Tunggu... Seniman - hanya tamatan smp

suling pun bukan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Catatan Pikiran

16 Agustus 2024   10:57 Diperbarui: 16 Agustus 2024   11:04 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Pada masa dahulu, orang-orang (pemikir) mencari-cari kebenaran dengan mengandalkan pikiran, lahirlah berbagai ajaran filsafat,
Berabad-abad kemudian, setelah lahirnya agama-agama hasil perenungan manusia, bermunculan pula ajaran-ajaran filsafat tentang kebenaran dan moralitas.

Baru kemudian ketika Allah menurunkan beberapa agama, terakhir Islam, tidak hanya muncul ajaran-ajaran filsafat, melainkan juga ajaran-ajaran kaum sufi yang telah menemukan jawaban tentang kebenaran dan moral serta ilmu pengetahuan dan tehnologi.

Kini, selama beberapa abad terakhir, nilai-nilai tentang kebenaran dan moralitas telah dijungkirbalikkan oleh banyak manusia, baik oleh pemikir, ilmuan maupun orang-orang kaya serta politisi.

Di mana-mana terjadi pembunuhan, berbagai negara berlomba-lomba dalam industri senjata, untuk menghancurkan dan jualan.

Para politisi, dengan ambisi besarnya, meraih kekuasaan dengan berbagai cara, tidak penting apakah melanggar nilai kebenaran, mengangkangi undang-undang dan hukum, ataupun dengan cara-cara berkhianat.

Keadaan seperti itu tentu membuat kehidupan semakin kacau, dan kekacauan itu semakin diperparah dengan perilaku orang-orang kaya yang menilai orang-orang hanya dengan uang, segala sesuatunya dapat dibeli.

Nihilisme sudah semakin parah, kesia-siaan telah merasuki jiwa-jiwa setiap manusia, kebenaran absolut sudah tidak lagi jadi panutan, karena kebenaran individu terlalu diyakini.

Manusia itu hidup seumpama berada di hamparan gurun pasir yang luas, panasnya menyengat, tentu perlu dihidupkan sifat saling peduli dan menolong sesama manusia, karena hanya dengan cara begini, kehidupan dapat dijalani dengan hati yang tenang, jiwa yang riang.

Hanya doa kepada Allah satu-satunya cara dan harapan agar manusia dapat menjalani hidup dengan tenang sampai ke tujuan.

catatan pikiran

/2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun