Kebenaran yang kita yakini sering tidak sama dengan kebenaran objek.
Argumentasinya karena persepsi manusia berbeda-beda.
Padahal kebenaran itu tunggal dan dinamakan kebenaran mutlak,
diakui atau tidak, tidak terpengaruh kebenaran manusia.
Sekiranya  kebenaran manusia sama dengan kebenaran mutlak,
itu tidak lain prisma kebenaran mutlak mewujud dalam manusia.
Sebenarnya, kesadaran (pengetahuan) yang didapat (ketahui) saat ini, sudah
ada sebelumnya pada diri orang lain, pada pengetahuan itu sendiri, pada
Kebenaran yang berdiri sendiri.
Kesadaran (pengetahuan) yang dilapisi dengan tahu diri, menjadi lebih baik
dan berdaya guna bagi kelangsungan dan kemajuan manusia dan bagi
keseimbangan kehidupan.
Keadilan sosial akan tercipta dari rasa kemanusiaan yang bernilai dan itu akan
terjadi dari kesadaran (pengetahuan) yang tahu diri.
Hidup ini amanah, rawatlah dengan rasa rendah hati.
Kesadaran butuh kerendahan hati dan harus dilakukan dengan pikiran.