Mohon tunggu...
din saja
din saja Mohon Tunggu... Seniman - tamat smp

suling pun bukan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hikayat Permenungan (212)

14 Agustus 2024   16:02 Diperbarui: 14 Agustus 2024   17:29 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

apa yang didengar dari sunyi; bunyi;

tarian jiwa yang entah siapa yang menggerakkan,

kerinduan ataukah kehilangan

Bagaimana mungkin menenteramkan keraguan,

prinsip dari ilmu pengetahuan,

kalau bukan dengan keihklasan,

sesuatu yang tidak terjangkau kemampuan

logika.

Akal seperti burung yang terbang, meliuk,

membubung tinggi, menukik, tanpa

pernah mengetahui tujuan, kecuali kepakan hasrat.

Berpikirlah, karena hanya dengan pikiran,

keterbatasan dan keinginan,

terbebas dari kegelapan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun