Mohon tunggu...
din saja
din saja Mohon Tunggu... Seniman - hanya tamatan smp

suling pun bukan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hikayat Permenungan (211)

14 Agustus 2024   13:38 Diperbarui: 14 Agustus 2024   13:44 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menjadi seorang penyair itu harus bersikap,

bukan sekedar berkeinginan.

Bersikap memerlukan pergumulan ketat

dengan kehidupan, bermain dengannya,

merasakan, terkadang menangis,

tertawa, bahkan tersentak,

termenung, sering tak berdaya,

terbenam, hilang martabat,

terus-menerus tanpa henti.

Mengapa kata kehilangan makna

Karena mulut kehilangan hati

Ke mana perginya hati

Ada tersimpan disebalik iri dan dengki

Keinginan lalai menggunakan pikiran

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun