Mohon tunggu...
din saja
din saja Mohon Tunggu... Seniman - hanya tamatan smp

suling pun bukan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hikayat Permenungan (205)

13 Agustus 2024   19:31 Diperbarui: 13 Agustus 2024   19:35 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebenaran yang kita yakini sering tidak sama dengan kebenaran objek.

Argumentasinya karena persepsi manusia berbeda-beda.

Padahal kebenaran itu tunggal dan dinamakan kebenaran mutlak,

diakui atau tidak, tidak terpengaruh kebenaran manusia.

Sekiranya  kebenaran manusia sama dengan kebenaran mutlak,

itu tidak lain prisma kebenaran mutlak mewujud dalam manusia.

Sebenarnya, kesadaran (pengetahuan) yang didapat (ketahui) saat ini, sudah

ada sebelumnya pada diri orang lain, pada pengetahuan itu sendiri, pada

Kebenaran yang berdiri sendiri.

Kesadaran (pengetahuan) yang dilapisi dengan tahu diri, menjadi lebih baik

dan berdaya guna bagi kelangsungan dan kemajuan manusia dan bagi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun