Mohon tunggu...
din saja
din saja Mohon Tunggu... Seniman - hanya tamatan smp

suling pun bukan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hikayat Permenungan (162)

8 Agustus 2024   18:27 Diperbarui: 8 Agustus 2024   18:27 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada nyanyian pikiran                       

Antara kedua nyanyian itu

saling menikam memberi makna

Perenungan, permenungan yang dilakukan tiap manusia,

adalah puisi yang terbaca

Tapi mengapa harus gagal memberi tanda pada ingatan          

Termenunglah sejenak.

Lihat baris-baris hujan membawa diam.

ketika pikir meninggalkan hati

maka lautan membadai

ketika hati mengabaikan pikir

anginpun menghancurkan bumi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun