Mohon tunggu...
din saja
din saja Mohon Tunggu... Seniman - Penyair, penulis esai dan sutradara drama

Senang melihat orang lain senang Susah melihat orang lain susah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hikayat Permenungan (20)

24 Juli 2024   11:22 Diperbarui: 24 Juli 2024   11:27 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku lagi makan sate

pada sebuah restoran angkara murka.

Dagingnya dari tubuh manusia yang hidup di desa-desa,

di pinggiran hutan.

Tusuk satenya dari batang-batang kayu,

yang tumbuh di rimba-rimba belantara.

Minumannya juice darah dan air mata anak-anak desa,

yang kurus kering dan tidak sekolah.

Aku lagi makan sate bersama para penguasa dan cukong-cukong manca negara.

Kegemaranku makan sate dari tubuh orang-orang desa.

Mari makan sate bersamaku,

sambil mendengarkan irama rimba yang sunyi sendiri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun