Mohon tunggu...
din saja
din saja Mohon Tunggu... Seniman - tamat smp

suling pun bukan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hikayat Permenungan (15)

23 Juli 2024   17:46 Diperbarui: 23 Juli 2024   17:47 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Memikirkan antara rejeki, takdir dan rasa  kebersamaan,

sejauhmana keterkaitan mereka.

Apakah rejeki itu dipahami hanya sebagai upah, laba penjualan,

hasil panen tanaman dan ternak, mendapat hadiah, atau ada pengertian lain.

Takdir dipahami sebagai ketetapan Allah,

baik itu atas pilihan-Nya maupun atas pilihan manusia, mungkin ada pemahaman yang lain.

Tentang rasa kebersamaan sepertinya memiliki pengertian yang banyak,

baik secara  objektif maupun subjektif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun