Ketika politik memenjarakan serta uang membuat getir, Â
apakah seni mampu memberi bius.
Ketika perjalanan terbebani oleh keinginan dan kapasitas,Â
ribuan suara hilang begitu saja.
Ulat melata di padang-pasir menuju hilang.
Sayangku, pulanglah ke dalam kelam, ada seribu kenangan menunggu dekapan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!