Ada tiga tiang diberikan Allah kepada setiap manusia.
Dengan kokohnya tiang-tiang itu, akan kokoh juga manusianya.
Tiang pertama adalah logika atau akal pikiran.
Dengan akal pikiran, manusia dapat membedakan mana yang hak dan mana yang batil.
Dengan akal pikiran, manusia dapat mengenal siapa dirinya dan Allah Yang Maha Esa.
Dengan akal pikiran, manusia dapat mengetahui makna keadilan dan kezaliman.
Tiang kedua adalah etika atau akhlak atau moral.
Dengan mengenal etika, manusia mengetahui hakekat hidup beragama.
Dengan mengenal etika, manusia dapat meningkatkan derajat hidupnya melebihi tumbuhan dan hewan.
Dengan mengenal etika, manusia dapat menjadi pemimpin yang adil, jujur dan penuh kasih-sayang.
Tiang ketiga adalah estetika atau keindahan atau harga diri.
Dengan memiliki estetika, manusia dapat membangun kehidupan secara baik dan benar.
Dengan memiliki estetika, manusia dapat memperteguh keyakinan agamanya dan menghormati perbedaan.
Dengan memiliki estetika, manusia dapat membangun peradaban seperti diharapkan setiap agama.
Tiang logika telah berdiri dengan kokoh.
Tapi manusia saling membenci serta membunuh dengan pengetahuannya.
Tiang etika telah berkembang sangat hebatnya.
Tapi manusia banyak yang sombong serta tidak amanah.
Tiang estetika telah dibangun, dengan menjual harga diri untuk mengejar materi.
Tiang-tiang yang telah dibangun itu, ternyata menikam kehidupan kita sendiri,Â
menggoyahkan kehidupan berbangsa dan kehidupan beragama.
Tiang-tiang yang dibangun itu bukan semata karena Allah, bukan dengan nama Allah,Â
bukan pula untuk mengabdi pada Allah.
Mari kita sucikan kembali tiang-tiang yang telah dibangun.
Agar kehidupan menjadi rahmat