Tukin
Sekumpulan pegawai Dinas Peternakan ngedumel dalam kesal, membicarakan tunjangan kinerja yang tidak juga cair.
"Sudah tanggal 28 Agustus, masih belum cair.....!" Â Kata salah satu diantara mareka, "Mana duit gaji sudah ludes...."
"Padahal kata Sekda maksimal tanggal sepuluh ya....?"
"Namanya juga Tukin.... Metue mengkin...."
"Kalau begitu nggak beda degan Tunda, tunjangan daerah yang selalu ditunda-tunda?"
Suasana makin ramai dan meriah. Â Saling bantah argument namun satu tujuan, siapa biang kerok keterlambatan jatah bulanan yang terus terulang ini.
"Husssh.....!" Â Aku ikut dalam lautan grudelan mereka.
"Iya nih, masa sampai akhir bulan Tukin gak juga cair-cair!"
"ATM sampai lecek terlalu sering nge-cek." Â Kata yang lain.
"Masih mending, ATM ku malah bikin bingung," Â yang lain menimpali, "Setelah ketik password, eh, muncul peringatan 'PASSWORD ANDA SALAH, SILAKAN PINJAM ATM TETANGGA."
Suasana makin penuh tawa. Â Gembira dalam derita.
"Tukin kapan?"
"La, ya Juli dong!"
"O-oooo, Juli." Â Aku mencoba tenang, "Wa....jar...!"
"Kok wajar?" Â Mereka kompak bertanya.
"Ya iya lah....! Â Mereka makin terheran-heran sehingga aku harus pelan-pelan menjelaskannya, "Tukin itu tunjangan kinerja yang menjadi hak bagi semua pegawai yang punya kewajiban berkinerja baik, Â dibayarkan tiap bulan, dan pastinya tepat waktu."
Mereka terdiam mencoba menyimak penjelasanku yang panjang lebar. Â Hanya kalimat terakhirku tadi yang memang sempat mereka melongo, "Pak Sekda sendiri langsung bicara di depan kita semua, bahwa Tukin harus sudah diajukan setiap dinas-instansi paling lambat tanggal 10 setiap bulannya."
"Oleh karena itu maka tidak ada kata terlambat untuk pembayaran tunjangan kinerja kita. Â Tanpa alasan apapun dan kekecualian apapun." Â Intonasiku makin meninggi, "Tukin harus dibayarkan tepat waktu!!!"
Satu diantara mereka menyela, "Tapi kenapa Tukin bulan Juli sampai akhir Agustus ini nggak juga dibayarkan?"
"Nah, disinilah bukti kalian masih belum juga mengerti. Â Percuma aku kasih penjelasan panjang lebar. Â Otak kalian hanya penuh pemikiran negatif tentang seseorang karena kelaparan dan kehabisan uang!"
"Maksudnya?"
"Tukin itu dibayarkan selalu tepat waktu!"
"Ma-ke-su-de-nya apa....?"
"Oleh karena itu maka Tukin bulan Juli ya... akan dibayarkan bulan Juli juga!"
Tanpa aba-aba mereka bubar jalan tanpa perintah, apalagi penghormatan.Â
Hati ini sangat bahagia, ternyata sekarang mereka sangat mengerti dan paham betul dengan penjelasan yang aku berikan.
Alhamdulillahnya lagi.... Semenjak otonomi daerah bergulir, di Indramayu tidak ada lagi instansi yang bernama Dinas Peternakan. Â Jadi, kejadian semacam ini pastinya terjadi bukan di Indramayu.
Aamiin YRA.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H