SPR-1111 IPB didirikan dengan tujuan memberi pengetahuan kepada peternak bersekala kecil tentang berbagai aspek teknis peternakan dan nonteknis yang melandasi terwujudnya perusahaan kolektif dalam satu manajemen yang dikelola oleh satu manajer dalam rangka meningkatkan daya saing usahanya untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahtraannya.
Makna SPR-1111
Dibentuk oleh peternak dalam satu kawasan pemukiman peternak bersekala kecil yang dapat berupa satu dusun atau satu desa atau satu kecamatan. Â Setiap SPR terdapat minimal 1.000 ekor ternak betina prooduktif, maksimum 100 ternak pejantan, melaksanakan 10 strategi untuk mencapatr 1 visi, yaitu "Peternak Berdaulant."
Batasan Populasi Ternak dalam SPR
- Sapi potong             1.000 induk     dan     100 jantan
- Kerbau                         500 induk       dan     50 jantan
- Kambing/Domba        2.000 induk     dan    200 jantan
- Babi                    1.000 induk     dan    100 jantan
- Ayam Lokal             10.000 ekor
- Itik                      10.000 ekor
- Ayam Ras Petelur       50.000 ekor ( 1.000/siklus produksi)
- Ayam Ras Pedaging     125.000 ekor ( 2.000/siklus produksi)
Kriteria Lokasi
Dapat dilaksanakan di seluruh Indonesia dengan memperhatikan :
- Berdasarkan potensi
- Kesiapan daerah
Strategi Pelaksanaan
Di dalam kawasan SPR-1111 peternak mendapatkan berbagai ilmu pengetahuan seperti : reproduksi, pakan, pembibitan, manajemen, sosial ekonomi dan pengembangan jejaring.
10 Strategi pelaksanaan SPR :
- Melaksanakan seleksi ternak berdasarkan satu atau lebih sifat ekonomisnya secara sistematis dan terstruktur.
- Melakukan pengukuran dan pencatatan parameter teknis terkait sifat ekonomisnya seperti bobot lahir, bobot sapih, pertumbuhan bobot badan per hari, produksi susu per hari, dan boboit telur.
- Membangun dan mengembangkan usaha kolektif dalam satu manajemen untuk komoditas ternak dan komoditas lainnya yang dimiliki peternak.
- Mempercepat pertumbuhan populasi ternak dengan meningkatkan angka kelahiran dan menurunkan angka kematian.
- Mempercepat jumlah induk beranak.
- Mementau kinerja reproduksi dan kesehatan ternak secara periodic.
- Menyediakan pakan secara berlebih.
- Mengoptimalkan penggunaan hasil-samping ppertanian untuk direkayasa menjadi sumber pakan bergizi.
- Meramu ransum yang tepat sesuai kandungan nutrisi untuk meningkatkan daya cernanya.
- Mengikuti petunjuk berbisnis kolektif sesuai arahan para pakar.
Organisasi SPR
Truktur organisasi SPR dirancang sangat sederhana yang intinya memberi kekuasaan penuh kepada peternak yang direpresentasikan oleh Dewan Perwakilan Pemilik Ternak (DPPT), lembaga yang paling befkuasa dan membuat berbagai kebijakan strategis di dalam SPR.