Mohon tunggu...
Dinoto Indramayu
Dinoto Indramayu Mohon Tunggu... Administrasi - Belajar, belajar dan belajar....

Setiap saat saya mencoba merangkai kata, beberapa diantaranya dihimpun di : www.segudang-cerita-tua.blogspot.com Sekarang, saya ingin mencoba merambah ke ranah yang lebih luas bersamamu, Kompasiana....

Selanjutnya

Tutup

Money

“Selamat Datang Investor Galian C di Indramayu!”

19 Maret 2014   15:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:45 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13951917981521576159

“Hidup ini NOL belaka...!”Sebagian orang meyakininya.

Tetapi kadang memang ada benarnya, ada pagi ada sore, ada siang ada malam.Ketika kita pergi maka akan ada yang datang, saat kita senang maka ada yang duka atau sebutan lain untuk kata “tak senang”.

Demikian juga ketika sebuah penantian akan kerinduan yang telah berlangsung dua tahun itu datang, ternyata tidak semua bahagia.Saya termasuk salah satu yang sangat senang menyambut kedatangannya.Penantian yang teramat panjang tertebus sudah....

Sebuah surat, hanya lembaran kertas, tetapi rangkaian kata di dalamnya merupakan hal yang telah lama kami nantikan kedatangannya.Untaian kalimat yang dapat saya ringkas menjadi sebuah ucapan sebagaimana judul tulisan ini.

http://prokum.esdm.go.id/kepmen/2014/Kepmen%20ESDM%201204%202014.pdf

Dengan sigap kami kunjungi para penambang yang selama ini beroperasi.Walau hari Sabtu semestinya libur, kami bersilaturrahim dengan para pengusaha Galian C di Terisi, Gantar dan Haurgeulis.Lumayan, berangkat pagi, ba’da isya masih belum sampai ke rumah lagi.

Mereka selama ini menambang pasir, kerikil dan tanah merah.Pengolahan batu juga ada.Ada yang berizin, habis izinnya, belum berizin, sedang dalam proses perizinan, ada juga yang memang tidak mungkin berizin.Kami menyampaikan bahwa moratorium yang selama ini diberlakukan dicabut sudah.Kini terbuka lebar penggalian mineral bukan logam dan batuan di wilayah Kabupaten Indramayu.

Tentu saja soal moratorium ini sebenarnya banyak jadi pertanyaan, sebagian besar mengartikan sebagai kehati-hatian yang sangat terlalu berlebihan sekali.Sehingga aturan yang semestinya hanya berlaku untuk pertambangan mineral dan batubara akhirnya diberlakukan untuk penambangan mineral bukan logam dan batuan juga.

Tetapi, mineral-mineral juga kan...?

Yang penting, masa vaccum itu telah berlalu.Kita bicara masa depan, walau tetap mesti mengambil pelajaran dari masa lalu.

Tetapi, tindakan penuh kebahagiaan itu dan disambut keceriaan para penambang itu dapat dipastikan berhadapan dengan sebagian orang yang merasa terganggu, tidak senang.Sebuah SMS melayang ke handphone pimpinan :

===pokoke, sesuatu yang menunjukkan kesangattidaksenanganamatsekali, dech===

Tentu saja hal ini sebenarnya merupakan manifestasi dari jiwa mereka yang terganggu.Tentu bukan karena informasi yang kami berikan kepada masyarakat penambang yang menyambut kedatangan berita itu dengan suka cita.

Lantas apa?

Justeru, mereka kepanasan karena informasi dari para penambang.Tentu saja bukan kepada mereka, tetapi kepada kami yang menyampaikan kabar gembira.

Oleh karena itu, kami tidak bosan-bosannya mengingatkan, agar dalam mengurus perizinan jangan dititipkan kepada orang lain.Datang sendiri ke :

Badan Penanaman Modal dan Perizinan Kabupaten Indramayu

Jl. MT Haryono No. 20 Sindang – Indramayu

Telepon (0234) 27 57 18

Sebagian lika-liku perizinan telah saya tulis di www.perizinan-indramayu.blogspot.com.

Kata orangtua dulu tentang sifat manusia, “Kalau dititipi kata maka akan bertambahlah kalimat yang disampaikan, jika dititipi uang tidak jarang jadi berkurang.”

Kalau dititpi uang dan kata?Mari kita jawab sendiri teka-teki dari para leluhur ini....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun