Burkina Faso terletak di wilayah Sahel, yang mengalami ketidakstabilan akibat konflik di negara tetangga seperti Mali dan Niger. Kelompok-kelompok ekstremis sering melintasi batas untuk melakukan serangan dan kondisi ini dimanfaatkan sekelompok teroris untuk melakukan serangan di negara Burkina Faso
 Pemerintah Burkina Faso menghadapi tantangan dalam menjaga keamanan, terutama di daerah pedesaan. Kurangnya sumber daya dan personel keamanan yang memadai memperburuk situasi.
Beberapa kelompok ekstremis, seperti al-Qaeda dan ISIS, telah berusaha merekrut anggota di wilayah ini, memanfaatkan ketidakpuasan masyarakat dan ketidakadilan sosial.
Masalah ekonomi, pengangguran, dan ketidakadilan sosial dapat memicu radikalisasi dan dukungan terhadap kelompok-kelompok teroris.
Terkadang, konflik etnis dan suku di Burkina Faso dapat diperparah oleh intervensi kelompok ekstremis, yang mencari dukungan lokal.
Kelompok terorisme seperti JNIM (Jama`a Nurat Islam Wal-Muslimin). Kelompok ini merupakan hasil dari penggabungan beberapa kelompok ekstrimis di Sahel, dan mereka telah menjalin aliansi dengan kelompok-kelompok lain di wilayah tersebut, yang membuat posisi mereka semakin kuat. Mereka memanfaatkan ketidakstabilan politik, etnis, konflik, kemiskinan, dan kurangnya layanan publik di daerah pedesaan sehingga kelompok tersebut dapat dengan mudah mempengaruhi masyarakat disana.
-Menggunakan strategi militer, seperti melakukan serangan yang sudah direncanakan dan berani terhadap pasukan keamanan dan target pemerintah, meningkatkan visibilitas dan pengaruh mereka. Melalui propaganda dan rekrutmen, JNIM menarik pemuda yang merasa terpinggirkan dan tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah, yang menjadikan mereka lebih rentan terhadap ideologi ekstremis.
-Menggunakan pelayanan sosial, mereka seringkali menawarkan layanan yang tidak disediakan oleh pemerintah mereka, seperti perlindungan dan bantuan kemanusiaan, yang bertujuan untuk menarik dukungan dari masyarakat lokal.
Selain organisasi JNIM ada juga organisasi ISGS (Islamic State In The Greater Sahara) yang merupakan bagian dari kelompok ISIS yang berkembang di Burkina Faso terutama melalui afiliasi lokalnya. ISGS mulai aktif di wilayah Sahel, termasuk Burkina Faso pada pertengahan 2010, kemudian sejak saat itu meluas jaringannya melalui beberapa mekanisme, seperti:
Konflik yang terjadi di Mali pada tahun 2012, memungkinkan kelompok jihad berafiliasi dengan ISIS termasuk ISGS, yang bertujuan untuk memperluas operasi mereka ke Burkina Faso, karena negara ini memiliki keimanan yang lemah di wilayah perbatasan dan pengawasan yang terbatas memudahkan kelompok ini untuk masuk dan menyusup kekuatan di wilayah Burkina Faso terutama di bagian perbatasan dengan Mali.
Ketidakstabilan Lokal, ketidakstabilan politik dan ketegangan sosial yang terjadi Burkina Faso dan kekosongan keamanan di beberapa wilayah, tentunya memberikan peluang bagi kelompok ISGS untuk masuk dan mempengaruhi dengan memanfaatkan kekecewaan masyarakat lokal terhadap pemerintah di negara tersebut.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!