Mohon tunggu...
Dinora Andrian
Dinora Andrian Mohon Tunggu... Freelancer - Jurnalis

Consistent Altruism and Attitude of Principled | Kursi pengetahuan ada di kepala sedangkan kebijaksanaan ada di dalam hati

Selanjutnya

Tutup

Politik

Idealisme Maha-Siswa Menuju Panggung Politik Indonesia

6 September 2022   22:17 Diperbarui: 6 September 2022   22:21 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa kadang dipandang sebagi makluk yang spesial. Semaan kata "Maha" yang melekat pada siswa membuat statusnya layak diperhitungkan. Dipandang sebagai kaum terpelajar yang lebih mengandalkan sisi keintelektualannya dan sisi logisnya. Keunggulan lain dari sosok mahasiswa tersebut adalah sikap dan rasa idealismenya.

Banyak hal yang digunakan mahasiswa berdasarkan ide dan mereka berjalan tanpa intervensi oleh siapapun dan tanpa kepentingan golongan manapun selain kepentingan banyak orang (rakyat) dan kelompoknya sesama kaum akademis. Peranan mahasiswa di masa kini sangat signifikan dalam melakukan berbagai perubahan, di bidang sosial, politik, dan ekonomi.

Idealisme Mahasiswa (terutama pada masa orde lama dan rezim otoriter orde baru) sudah cukup teruji. Mereka mampu memperjuangkan rakyat kalangan bawah dengan sungguh-sungguh walaupun terkadang mereka mendapatkan perlakuan represif dari aparat, yang bahkan tidak jarang banyak para aktivis mahasiswa yang ditangkap dan mendekam di bui.

Mahasiswa masa kini butuh sarana untuk dapat terjun ke kancah dunia politik. Betapapun itu dunia politik tersebut harus perlu dipelajarinya lebih dalam lagi. Politik saat ini harus bisa ditempatkan jauh dari kesan yang buruk bahwa politik itu kotor, dan tempatnya orang-orang yang lihai menjual janji.

Segala kesadaran logika serta akal sehat harus selalu diupayakan dan diperjuangkan betul-betul bahwa kalangan orang baik itu harus mau terjun dan masuk dalam lingkaran politik demi membawa misi perubahan. Jika tidak begitu maka bisa ditebak bahwa orang yang tidak mempunyai kualitas dan akuntabel pada bidangnya akan mendominasi percaturan politik itu. Yang nantinya dirugikan adalah orang banyak akibat dari penempatan dari orang yang tidak tepat di panggung sistem kekuasaan tersebut.

Beberapa mahasiswa yang masih peduli dengan bangsanya dan idealis dalam kelangsungan kehidupan berbangsa ini haruslah semestinya diberikan tempat. Beberapa mahasiswa yang berminat pada bidang politik perlu diberi jalan untuk dapat mengaktualisasikan dirinya. Dan partai politik (parpol) bisa menjadi media yang tepat untuk tempatnya menyuarakan aspirasi rakyat bawah. Dengan bergabung kepada partai politik dapat menjadi "Kawah candradimuka" bagi kaum muda untuk mengasah naluri politiknya secara benar dan legal. Memperbaiki sistem yang bobrok dalam tata kelola pemerintahan, akan lebih efektif jika Mahasiswa tersebut ikut dalam sebuah sistem itu sendiri.

Dengan berada di partai politik maka kaum muda dapat mematangkan diri, mengembangkan intelektualnya dalam politik untuk meraih kekuasaan. Maka disinilah idealisme akan diuji agar tidak lagi terjebak pada sikap pragmatis dan oportunis yang selama ini banyak dikesankan buruk oleh masyarakat kepada para politikus dan pejabat negara.

Idealisme tersebut harus terus bisa dipupuk terus, terutama bagi kader muda sehingga nantinya menjadi politikus yang berkualitas untuk menduduki kursi-kursi pemerintahan dan jabatan struktural kelak. Kematangan politikus dalam terjun ke dunia politik merupakan salah satu wujud dalam menjalankan proses demokrasi yang bertanggung jawab.

Usia muda namun pemikirannya sudah bisa matang bukanlah sesuatu hal yang haram untuk berani maju dalam pertarungan politk, baik di lembaga Eksekutif maupun Legislatif. Jika itu bisa terwujud maka kaum muda akan mampu dipercaya kapasitas dan kapabilitasnya oleh masyarakat. Maka jika ada kaum muda yang berani maju dalam percaturan dunia politik itu pastilah sudah dipersiapkan dengan matang (by design) bukan karena ada unsur paksaan (by accident) ataupun intervensi dari pihak manapun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun