Mohon tunggu...
Fenny Destia
Fenny Destia Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Ibu Pengajian Masjid Nurul Hidayah

15 Maret 2024   00:00 Diperbarui: 15 Maret 2024   00:04 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS


  Membahas Peran Ibu-ibu Pengajian di Masjid Nurul Hidayah Pilar Spiritualitas dan Kebangkitan Komunitas


    Di tengah gemerlapnya aktivitas sehari-hari, di balik tembok masjid yang sederhana namun penuh makna, terdapat kelompok ibu-ibu yang berkumpul untuk mendalami ajaran agama dan mempererat tali persaudaraan. Masjid Nurul Hidayah menjadi saksi bisu atas dedikasi dan semangat perempuan-perempuan ini dalam menggali kearifan lokal serta memperkokoh fondasi spiritualitas dalam kehidupan sehari-hari.


    Kelompok pengajian ibu-ibu di Masjid Nurul Hidayah bukanlah sekadar wadah belajar agama, tetapi juga menjadi pusat kebersamaan dan pertukaran pengalaman. Dalam setiap pertemuan, aroma harum kopi dan aroma kue kering menyambut para ibu yang datang dengan senyum ramah dan semangat yang membara untuk mendalami ajaran agama Islam.


  "Kegiatan pengajian diadakan setiap seminggu sekali, dan semua ibu-ibu mendapat giliran untuk membawa snack dan minuman untuk jamuan ketika selesai pengajian." Ujar ibu isa yang saya tanyai pada hari sabtu kemarin di Masjid Nurul Hidayah"


    Namun, lebih dari sekadar kopi dan kue kering, ibu-ibu pengajian di Masjid Nurul Hidayah membawa kehangatan keluarga dan kekuatan komunitas. Mereka saling mendukung satu sama lain dalam menghadapi cobaan hidup dan memberikan dukungan moral yang tak ternilai kepada sesama anggota kelompok.


     Selain menjadi pilar spiritualitas dalam keluarga, ibu-ibu pengajian juga turut aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan kemanusiaan. Mereka terlibat dalam penggalangan dana untuk membantu sesama yang membutuhkan, serta memberikan bantuan kepada anak-anak yatim dan kaum duafa di sekitar lingkungan masjid.


    Tidak hanya itu, ibu-ibu pengajian juga memiliki peran penting dalam menjaga keberlangsungan dan kebersihan masjid. Mereka turut serta dalam kegiatan kebersihan dan pemeliharaan masjid, serta menjadi teladan bagi generasi muda dalam menjaga kelestarian lingkungan.


    Dalam era modern ini, di mana nilai-nilai tradisional sering kali terabaikan, keberadaan ibu-ibu pengajian di Masjid Nurul Hidayah mengingatkan kita akan pentingnya menjaga akar budaya dan spiritualitas dalam kehidupan sehari-hari. Mereka adalah contoh nyata bahwa kekuatan sejati tidak hanya terletak pada kekuasaan atau kekayaan, tetapi juga dalam kepedulian, kesabaran, dan kasih sayang.


Pengajian yang diadakan oleh ibu-ibu di Masjid Nurul Hidayah merupakan sebuah fenomena yang patut diapresiasi dan dihargai dalam konteks kehidupan beragama dan sosial masyarakat. Dalam pandangan saya, kegiatan ini memiliki beberapa aspek positif yang patut diperhatikan:

Pilar Spiritualitas: Kegiatan pengajian ini menjadi pilar spiritualitas bagi ibu-ibu yang terlibat. Mereka memiliki kesempatan untuk mendalami ajaran agama Islam, memperdalam pemahaman mereka tentang nilai-nilai keagamaan, dan meningkatkan keberkahan dalam kehidupan sehari-hari.

Pertemuan Kebersamaan: Selain sebagai ajang pembelajaran agama, pengajian juga menjadi momen kebersamaan dan kehangatan antara sesama ibu. Mereka saling mendukung, berbagi pengalaman, dan membangun jaringan sosial yang kuat di lingkungan masjid.

Kegiatan Sosial dan Kemanusiaan: Ibu-ibu pengajian juga aktif dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan. Mereka terlibat dalam penggalangan dana untuk membantu sesama yang membutuhkan, memberikan dukungan moral kepada keluarga yang sedang mengalami kesulitan, dan memberikan bantuan kepada anak yatim dan kaum duafa.

Pendidikan Agama untuk Generasi Muda: Kegiatan pengajian ini juga memberikan dampak positif pada generasi muda, karena ibu-ibu yang terlibat menjadi teladan dalam hal kepatuhan beragama dan sikap saling menghargai. Mereka turut serta dalam membimbing dan mendidik anak-anak dalam memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam.

Menghidupkan Tradisi Lokal: Kegiatan pengajian oleh ibu-ibu di Masjid Nurul Hidayah juga merupakan bagian dari upaya untuk menghidupkan tradisi lokal dan melestarikan nilai-nilai budaya dalam masyarakat. Ini penting untuk menjaga keberagaman budaya dan spiritualitas dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan demikian, saya percaya bahwa kegiatan pengajian sangat besar manfaatnya.
   Menurut saya "Di jaman sekarang aktivitas pengajian di masjid sangat jarang dilihat, kebanyakan orang tua sudah meminggalkan kegiatan-kegiatan tersebut dikarenakan peminat nya berkurang,  tak sedikit ibu-ibu yg lebih lebih nyaman memilih dirumah"
  "Dengan adanya ibu-ibu pengajian ini kita sebagai anak muda hendaknya menjadikan aktivitas pengajian itu sebagai contoh dan teladan, bagaimana kegiatan yang bermanfaat bisa terus dilangsungkan dan dilestarikan, agar keberadaannya terus ada dan tidak ditinggalkan layaknya budaya Indonesia"
    Dan juga sebagai anggota masyarakat, sudah seharusnya kita memberikan apresiasi yang tinggi terhadap peran ibu-ibu pengajian di Masjid Nurul Hidayah dan sejenisnya. Mereka adalah pilar spiritualitas dan kebangkitan komunitas yang patut dihargai dan dijunjung tinggi. Mari kita bergandengan tangan dengan mereka dalam menjaga dan mengembangkan nilai-nilai luhur ini demi kebaikan bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun