Mohon tunggu...
Dino
Dino Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 39 Jakarta

Di atas sana, di ladang awan Senyummu membelai matahari yang malu Angin berbisik memperdengarkan Bahwa senyummu meruntuhkan langit yang biru.

Selanjutnya

Tutup

Roman

Nayanika Nirmala

7 Mei 2024   11:02 Diperbarui: 7 Mei 2024   12:56 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nayaka Nirmala, sumber gambar: unsplash 

Mi, Nayanika Nirmala milik mu menatap tajam penuh keteduhan, kedamaian dalam Arunika.

Langkahmu begitu anggun bagaikan dawai yang bergelombang, menari di sela jemari.

Apa yang dapat kulakukan tanpamu? Kau penuh Adiwarna saat Swastamita menjelang.

Mi, Nayanika Nirmala milik mu membuat jantungku berdegub kencang, laksana karang dihantam ombak.

Senyummu begitu Dikara, mengguncang semesta alam sadarku.

Aku hanya mampu menatap bintang kejora, tanpa mampu merengkuhnya.

Aku hanya dapat merasakan lembutnya semilir angin tanpa mampu memeluknya.

Aku hanya bisa mencium wanginya kemuning tanpa dapat menyentuhnya.

Kau penuh kemewahan dalam balutan rias kesederhanaan.

Rambutku memutih menanti Nayanika Nirmala menjadi milikku dalam Amerta.

Renjana ku ingin memilikimu dalam sebuah batasan danirmala.

Jadilah kau danastriku dalam masa tuaku, di mana senja menanti menjadi Sandykala Swastamita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun