Mohon tunggu...
Dino
Dino Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 39 Jakarta

Di atas sana, di ladang awan Senyummu membelai matahari yang malu Angin berbisik memperdengarkan Bahwa senyummu meruntuhkan langit yang biru.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senyummu Meruntuhkan Langit Ketiga

23 April 2024   19:25 Diperbarui: 23 April 2024   19:31 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Senyummu Meruntuhkan Langit Ketiga, sumber gambar: Unsplash

Di senja yang memudar, di peraduan waktu,

Senyummu meruntuhkan langit dalam sepi.

Tiap matahari terbenam menari di matamu,

Menyulam langit dengan warna cinta yang kau bawa.

Langit pun merayap turun, tak lagi jauh tinggi,

Merangkul bumi dengan gemulai pesona senyumu.

Bintang-bintang menghampiri, meminjam kilauan,

Agar malam bersinar secerah pagi yang kau suguhkan.

Di setiap sudut langit, cerita-cerita terukir,

Tentang bagaimana senyummu membangunkan rindu.

Dan awan-awan yang kerap berbisik-bisik,

Kini menyanyikan syahdu akan kedamaian yang kau bawa.

Oh, senyummu, setia meruntuhkan langit,

Menjadi pelita bagi malam yang gelap.

Dalam setiap jeda, dalam setiap hela nafas,

Senyummu menyapa, mengukir arti bahagia.

Kau adalah pelangi di tengah hujan,

Mengajak langit menari dalam pesona warna.

Dan dalam setiap senyummu yang kau hembuskan,

Langit tak henti meruntuhkan keindahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun