Di senja yang memudar, di peraduan waktu,
Senyummu meruntuhkan langit dalam sepi.
Tiap matahari terbenam menari di matamu,
Menyulam langit dengan warna cinta yang kau bawa.
Langit pun merayap turun, tak lagi jauh tinggi,
Merangkul bumi dengan gemulai pesona senyumu.
Bintang-bintang menghampiri, meminjam kilauan,
Agar malam bersinar secerah pagi yang kau suguhkan.
Di setiap sudut langit, cerita-cerita terukir,
Tentang bagaimana senyummu membangunkan rindu.
Dan awan-awan yang kerap berbisik-bisik,
Kini menyanyikan syahdu akan kedamaian yang kau bawa.
Oh, senyummu, setia meruntuhkan langit,
Menjadi pelita bagi malam yang gelap.
Dalam setiap jeda, dalam setiap hela nafas,
Senyummu menyapa, mengukir arti bahagia.
Kau adalah pelangi di tengah hujan,
Mengajak langit menari dalam pesona warna.
Dan dalam setiap senyummu yang kau hembuskan,
Langit tak henti meruntuhkan keindahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H