Mohon tunggu...
Dino
Dino Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 39 Jakarta

Di atas sana, di ladang awan Senyummu membelai matahari yang malu Angin berbisik memperdengarkan Bahwa senyummu meruntuhkan langit yang biru.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senyummu Meruntuhkan Langit Kesatu

19 April 2024   08:01 Diperbarui: 19 April 2024   08:06 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Senyummu meruntuhkan langit kesatu, sumber gambar: unsplash

Di atas sana, di ladang awan

Senyummu membelai matahari yang malu

Angin berbisik memperdengarkan

Bahwa senyummu meruntuhkan langit yang biru.

Bintang-bintang pun tersenyum tersipu

Menyaksikan keindahan dari sudut langit yang baru

Mereka menari dalam gelisah bahagia

Ketika senyummu melintasi cakrawala.

Langit yang tegar pun tergugah olehmu

Warnanya meron dalam kelembutan asmara

Mimpi-mimpi pun terbang tinggi

Di bawah senyummu yang menyinari

Dan di dalam dada

Sebuah pelita menyala

Menerangi jalan di malam yang gelap gulita

Senyummu sebuah obor yang abadi

Menuntun langkah di tengah kehampaan

Senyummu meruntuhkan langit

Menjadi pelangi di tengah badai yang terjal

Dan dalam dalam setiap detiknya

Senyummu menyulam kisah keindahan abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun