Mohon tunggu...
Dino
Dino Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 39 Jakarta

Di atas sana, di ladang awan Senyummu membelai matahari yang malu Angin berbisik memperdengarkan Bahwa senyummu meruntuhkan langit yang biru.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Melukis Senja

8 April 2024   23:00 Diperbarui: 8 April 2024   23:02 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tepi pantai yang sunyi,
Kita berdua bersama-sama,
Mengamati senja yang mempesona,
Seperti lukisan indah di langit.

Dalam pelukanmu, aku merasa utuh,
Seperti lukisan yang sempurna,
Diwarnai oleh cinta yang tak berujung,
Mengalir dalam setiap goresan hati kita.

Dengan jari-jari lembut kita menyentuh,
Langit yang penuh warna-warni,
Seperti kanvas yang menanti sentuhan,
Untuk melukis kisah cinta kita.

Senja memberikan warna pada rasa,
Seperti cinta yang mengalir dalam diri,
Kita adalah seniman dalam cinta,
Melukis kisah yang takkan pudar.

Di bawah cahaya senja yang lembut,
Kita bersumpah untuk selalu bersama,
Menciptakan lukisan yang abadi,
Dengan cinta yang terukir dalam hati.

Melukis senja, kita berdua,
Dengan warna cinta yang tak terbatas,
Mengukir kenangan indah bersama,
Di dalam pelukan yang takkan terlupa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun