Mohon tunggu...
Dino
Dino Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 39 Jakarta

Di atas sana, di ladang awan Senyummu membelai matahari yang malu Angin berbisik memperdengarkan Bahwa senyummu meruntuhkan langit yang biru.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bidadariku

5 April 2024   08:29 Diperbarui: 5 April 2024   08:39 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di mana langit biru bertemunya awan,

Diantara kilau warna-warna pelangi,

Langit yang cerah tersapu malu oleh hembusan angin,

Di situlah bidadari menjelma bernyawa.

Menyapu hening, menyapa dengan senyum,

Mereka adalah pesona dalam kilatan aura kesederhanaan nan mewah,

tiada tanding dan banding di dunia.

Manis senyumnya mengetarkan alam raya.

Cantiknya paras, mempesona hati yang gersang,

Gemulai tubuhnya dalam tarian semesta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun