Mohon tunggu...
Dino
Dino Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 39 Jakarta

Di atas sana, di ladang awan Senyummu membelai matahari yang malu Angin berbisik memperdengarkan Bahwa senyummu meruntuhkan langit yang biru.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Separuh Nafasku

25 Maret 2024   11:25 Diperbarui: 8 April 2024   21:24 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Separuh Nafasku, sumber gambar: Unsplash

Kamu separuh nafasku.
Jatuh cinta kepadamu adalah ketidaksengajaan
Yang jauh lebih indah dari ribuan hal
Yang pernah kurencanakan.
Dan yang paling aku syukuri
Adalah bertemu denganmu.

Kamu adalah separuh nafasku.
Jadi biarkanlah kita terus berjalan dalam diam.
Mengarungi lautan kehidupan dengan senyap.
Sepanjang jalan ini, aku akan bersamamu
Dan tetaplah menjadi separuh dari nafasku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun