Mohon tunggu...
Dino Dwi Cahya
Dino Dwi Cahya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya adalah olahraga namun saya butuh menulis artikel untuk tugas saya

Selanjutnya

Tutup

Medan

SDGs 15 (EKOSISTEM DARAT) pada perkebunan sawit di Desa Kuta Jurung

4 Juli 2024   13:00 Diperbarui: 4 Juli 2024   19:42 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kami mengangkat judul yaitu “PENDIDIKAN UNTUK PEMBANGUNAN KEBERLANJUTAN SDGs 15 (EKOSISTEM DARAT) PADA PERKEBUNAN SAWIT” yang dimana kami berfokus pada hubungan antara SDGs 15 dengan perkebunan sawit, kontribusi industri sawit dalam pencapaian SDGs 15, praktik keberlanjutan yang ada di perkebunan sawit dan peran teknologi pada perkebunan sawit dalam praktik berkelanjutan.

Tujuan kami melakukan penelitian dan wawancara adalah :

  • Mengetahui hubungan antara SDGs 15 dengan perkebunan sawit
  • Mengetahui kontribusi industri sawit dalam pencapaian SDGs 15
  • Mengetahui praktik bekelanjutan yang ada pada perkebunan sawit
  • Mengetahui cara menangani perlindungan lahan khususnya pada perkebunan sawit
  • Mengetahui peran teknologi pada perkebunan sawit dalam praktik berkelanjutan
  • Mengetahui regulasi lingkungan yang ada pada perkebunan sawit

Kami melakukan wawancara pada hari Sabtu, 22 Juni 2024 Pukul 10.00 WIB pada Perkebunan Sawit di Desa Kuta Jurung Kecamatan STM Hulu.

1.Hubungan antara SDGs 15 dengan perkebunan sawit

SDGs 15 yaitu ekosistem darat, dengan perkebunan sawit yang kami jadikan tempat praktik yang termasuk bagian dari hutan tentunya ada hubungan nya dengan ekosistem darat. ekosistem yang kami temukan di lokasi praktik ini kebanyakan tumbuhan, tumbuhan yang ada selain pohon sawit ada juga tumbuhan tumbuhan lain yang kami dapati dan dari informasinya ada yang berdampak positif dan juga negatif sebagai salah satu contoh yaitu pohon mangga,gulma,tumbuhan obat,dll

2. Kontribusi industri sawit dalam pencapaian SDGs 15

Para pengelola sawit di lokasi praktik yang kami wawancarai mereka  juga tetap mengupayakan keberlanjutan ekosistem darat dan memelakukan perawatan pada lingkungan seperti membersikan lahan lahan dan memepertahankan tumbuhan tumbuhan yang tidak menganggu dalam pertumbuhan dan kualitas panen dari sawit tersebut

3. Praktik bekelanjutan yang ada pada perkebunan sawit

Praktik berkelanjutan yang dilakukan pada perkebunan sawit ini yaitu seperti selalu melakukan pembersihan, pemupukan serta penunasan yang membuang pelepah-pelepah sawit yang sudah tua dengan tujuan pohon sawit yang tumbuh tidak terkena dampak. Serta ketika sudah selesai panin maka lahan sawit di bersihkan dan dikosongkan supaya lahan tetap terjaga dan bisa ditanamkan untuk bibit-bibit baru nantinya.

4. Cara menangani perlindungan lahan khususnya pada perkebunan sawit

Cara dalam memangani perlindungan lahan pada perkebunan sawit disini adalah para pengelola mendampingi langsung para pekerja sehingga yang dikerjakan tidak salah atau melenceng dengan standart yang sudah ada pada perkebunan sawit ini.Para pengelola dan pekerja melakukan pembersihan lahan dan pembasmian terhadap hama yang akan berdampak pada hasil panen dan juga tumbuh-tumbuhan seperti tanaman tanaman obat.

5. Peran teknologi pada perkebunan sawit dalam praktik keberlanjutan

Pada perkebunan sawit ini teknologi berperan dalam proses perawatan seperti pemupukan dikarenakan ada metode baru dan jenis pupuk maka bisa menggunakan teknologi. Namun pada proses pembersihan gulma, penunasan dan pemanenan tidak menggunakan teknologi melainkan masih menggunakan cara tradisional atau manual.

6. Regulasi lingkungan yang ada pada perkebunan sawit

Regulasi di perkebunan sawit ini adalah selalu menekankan pada kebersihan, dikarenakan pada perkebunan ini mengejar produksi yang tinngi maka harus mengupayakan menjaga kebersihan sehingga target prduksi tersebut dapat tercapai.

KESIMPULAN

Ekosistem darat yang kami temukan di lokasi tersebut ada yang berdampak positif dan juga negatif terhadap kualitas panen sawit yang ada di lokasi tersebut kami juga menghimbau kepada narasumber dan pengelola untuk tetap mempertahankan ekosistem dengan semaksimal mungkin, narsumber memiliki jawaban yang cukup memuaskan dan juga setuju terhadap masukan dan himbauan yang kami berikan. Kontribusi pengelola sawit terhadap kebrlanjutan yang kami dapatkan mereka tetap menjaga lingkungan dengan melakukan pembersihan lahan dengan rutin untuk menjaga kualitas ekosistem yang ada di lokasi tersebut.

SARAN

              Harapan kami kepada pengelola, kiranya pengelola dapat terus memepertahankan ekosistem yang ada di perkebunan sawit tersebut untuk keberlanjutan dan kebaikan bersama dalam menjaga dan melestarikan bumi yang sudah di tetapkan oleh pemerintah dunia dalam mempertahankan kesehatan bumi, sesuai dengan 17 SDGs

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Medan Selengkapnya
Lihat Medan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun