keluarga yang sadar akan pentingnya pendidikan agama bagi perkembangan anak. Orang tua dari lingkungan keluarga yang demikian akan selalu mendorong untuk kemajuan pendidikan agama serta kebersamaan mengajak anak untuk menjalankan agamanya.
keluarga yang acuh tak acuh terhadap pendidikan keagamaan anak-anaknya. Orang tua dari keluarga yang semacam ini tidak mengambil peranan untuk mendorong atau melarang terhadap kegiatan atau sikap keagamaan yang dijalani anak-anaknya
keluarga yang antipati terhadap dampak dari keberadaan pendidikan agama di sekolah atau dari masyarakat sekitarnya. Orang tua dari keluarga yang semacam ini akan menghalangi dan menyikapi dengan kebencian terhadap kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh anak-anaknya dan keluarga lainnya (Shaleh, Abdul Rachman, 2000; 96).
(/idr.uinantasari.ac.id/13347/1/Peranan%20keluarga%20dalam%20pendidikan%20Islam.pdf)
Adapun metode parenting islami yang baik telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Menurut Suwaid (2010:137) Metode Nabi dalam mendidik anak dapat direalisasikan ke dalam beberapa hal sebagai berikut :
a. Menampilkan Suri Teladan yang Baik.Â
Keteladanan dalam pendidikan merupakan metode yang berpengaruh dan terbukti paling berhasil dan membentuk aspek moral, spiritual, dan etos sosial anak. Suri teladan yang baik memiliki dampak yang besar pada kepribadian anak. Sebab mayoritas yang ditiru anak berasal dari kedua orangtuanya. Bahkan bisa dipastikan pengaruh yang paling dominan berasal dari kedua orang tuanya. Rasulullah saw memerintahkan kepada kedua orang tua untuk menjadi suri teladan yang baik dalam bersikap dan berperilaku jujur dalam berhubungan dengan anak. Anak-anak akan selalu memperhatikan dan meneladani sikap dan perilaku orang dewasa. Apabila mereka melihat kedua orang tua berperilaku jujur, mereka akan tumbuh dalam kejujuran dan demikian seterusnya.Â
b. Mencari Waktu yang Tepat untuk Memberi Pengarahan.Â
Kedua orangtua harus memahami bahwa memilih waktuyang tepat untuk memberikan pengarahan kepada anak-anak memberi pengaruh yang signifikan terhadap hasil nasihatnya. Memilih waktu yang tepat juga efektif meringankan tugas orangtua dalam mendidik anak. Rasullulah SAWselalu memperhatikan secara teliti tentang waktu dan tempat yang tepat untuk mengarahkan anak, membangun pola pikir anak, mengarahkan perilaku anak dan menumbuhkan akhlak yang baik pada diri anak. Dalam hal ini rasullulah SAW mempersembahkan kepada kita tiga waktu mendasar dalam memberi pengarahan kepada anak yaitu dalam perjalanan, waktu makan, dan waktu anak sakit. (Suwaid, 2010 : 142)Â
c. Bersikap Adil dan Menyamakan Pemberian untuk Anak.Â
Orang tua harus selalu konsisten dalam melaksanakannya yang dapat bersifat adil dan menyamakan pemberian untuk anak-anak karena dua hal ini sangat penting dalam pengaruh yang besar dalam sikap berbakti dan ketaatan anak. Rasullulah SAW mewasiatkan kepada kedua orang tua untuk bersikap adil dan menyamakan pemberian, sebagaimana dalaamhadist yang berbunyi : "Bersikap adillah kepada anak-anak kalian, bersikap adillah kepada anak-anak kalian, bersikap adillah kepada anak-anak kalian". Nabi saw bahkan sampai tiga kali mengulangi perintah agar adil kepada anak-anak. Orang tua dituntut agar senatiasa adil dalam segala hal, baik dalam pemberian hadiah atau hal lainnya. Rasullulah melarang keras sikap orang tua yang tidak berperilaku adil diantara anak-anaknya. Bahkan beliau mengingatkan para sahabatnya untuk bertakwa kepada Allah SAW tatkala ada diantara mereka yang kurang adil terhadap anak-anak mereka.Â