Mohon tunggu...
Dinny Noer s
Dinny Noer s Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya mahasiswi Iain Ponorogo semester 3 jurusan PGMI

Masak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Psikologi Pendidikan dalam Meningkatkan Proses Belajar di Era Digital

19 November 2024   19:10 Diperbarui: 19 November 2024   19:15 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peran Psikologi Pendidikan dalam Meningkatkan Proses Belajar di Era Digital

Era digital telah membawa transformasi signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Teknologi tidak hanya menjadi alat bantu pembelajaran, tetapi juga memengaruhi cara siswa memproses informasi dan berinteraksi dengan lingkungan belajar. Dalam konteks ini, psikologi pendidikan memainkan peran penting untuk memastikan proses belajar berjalan efektif, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan individu. 

Psikologi pendidikan adalah cabang ilmu yang mempelajari bagaimana individu belajar dan bagaimana faktor-faktor psikologis, seperti motivasi, emosi, dan perkembangan kognitif, memengaruhi pembelajaran. Di era digital, psikologi pendidikan menjadi landasan penting dalam merancang strategi pembelajaran yang relevan dengan karakteristik siswa saat ini, yang sering disebut sebagai generasi digital native.

Beberapa tantangan yang muncul dalam proses belajar di era digital meliputi distraksi teknologi, di mana akses mudah ke berbagai platform digital sering kali membuat siswa sulit untuk fokus, serta ketimpangan digital yang terjadi karena tidak semua siswa memiliki akses yang sama terhadap perangkat dan jaringan internet. 

Selain itu, penggunaan teknologi yang berlebihan juga dapat memengaruhi kesehatan mental siswa, seperti kecemasan dan isolasi sosial. Guru juga menghadapi tantangan dalam menyesuaikan metode pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan siswa yang terbiasa dengan teknologi.

Psikologi pendidikan memberikan kerangka kerja untuk mengatasi tantangan ini dengan berbagai cara. Pertama, teori motivasi seperti teori Self-Determination dapat digunakan untuk merancang lingkungan belajar digital yang mendorong partisipasi aktif, misalnya dengan menerapkan gamifikasi untuk meningkatkan motivasi intrinsik siswa. 

Kedua, pendekatan berbasis teori konstruktivisme menekankan pentingnya pengalaman belajar yang dipersonalisasi, di mana platform digital dapat menyesuaikan konten pembelajaran sesuai kemampuan dan kebutuhan siswa. 

Ketiga, psikologi pendidikan berperan dalam mengajarkan siswa mengelola waktu dan fokus melalui program pelatihan regulasi diri berbasis teknologi. Keempat, psikologi pendidikan juga memberikan panduan untuk mengelola tekanan yang mungkin dialami siswa akibat pembelajaran digital, termasuk melalui dukungan emosional dan pendekatan mindfulness. 

Terakhir, guru perlu dibekali dengan pemahaman tentang prinsip psikologi pendidikan agar dapat mengoptimalkan penggunaan teknologi dalam pembelajaran melalui pelatihan yang meliputi cara mengenali kebutuhan siswa, membangun hubungan positif, dan menggunakan teknologi secara bijak.

Psikologi pendidikan menjadi elemen kunci dalam mendukung proses belajar di era digital. Dengan memahami bagaimana siswa belajar dan merespons teknologi, pendidik dapat menciptakan pengalaman belajar yang tidak hanya menarik tetapi juga efektif. 

Dalam implementasinya, kolaborasi antara pendidik, psikolog, dan pengembang teknologi diperlukan untuk memastikan bahwa pembelajaran berbasis digital membawa dampak positif bagi perkembangan siswa secara menyeluruh. Mengintegrasikan psikologi pendidikan dalam strategi pembelajaran di era digital bukan hanya pilihan, tetapi kebutuhan untuk menciptakan generasi yang mampu bersaing di dunia yang terus berubah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun