Mohon tunggu...
Dinni Khairns
Dinni Khairns Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

science is an amazing thing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Taxus Sumatra, Si Cemara Sumber Obat Kanker yang Butuh Perlindungan

4 Januari 2022   07:30 Diperbarui: 4 Januari 2022   07:32 3217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Penurunan populasi dan habitat yang terfragmentasi dapat menyebabkan terjadinya kepunahan pada T. sumatrana. Oleh karena itu diperlukan upaya konservasi dalam penyelamatan jenis tanaman ini (Susilo 2015). 

Panjangnya masa dormansi benih dan pertumbuhan yang lambat menjadikan T. sumatrana kalah bersaing dengan jenis lain dan rendah tingkat regenerasinya. Rendahnya tingkat regenerasi merupakan hal yang paling mengkhawatirkan karena suatu saat jenis ini dapat punah jika tidak dilakukan upaya penyelamatannya. 

Salah satu upaya penyelamatannya adalah dengan membangun plot eksitu dan memperbanyaknya melalui stek atau kultur jaringan. Upaya lain yang dapat dilakukan juga dapat dimulai dengan pembangunan hutan tanaman atau plot konservasi ex situ T. sumatrana di luar habitat aslinya dan dibangun dari sumber-sumber genetic dari perbanyakan stek ataupun kultur jaringan yang telah dilakukan sebelumnya. 

Studi Populasi Genetik T. sumatrana Formulasi strategi konservasi T. sumatrana yang tepat harus berdasarkan pada pengetahuan dasar tentang struktur genetik jenis T. sumatrana. Strategi konservasi ex situ maupun in situ tidak terlepas dari karakteristik genetik yang dimiliki jenis ini. 

Dalam pembangunan dan pengembangan strategi konservasi ex situ, informasi mengenai karakteristik dan keragaman genetik akan sangat diperlukan sebagai dasar dalam penentuan bagaimana material genetik dari setiap populasi yang ada tersebut harus ditanam, berapa jumlah individu minimal untuk menjaga keterwakilan keragaman genetik dari tiap populasi, dan berapa luasan minimal plot yang harus disediakan untuk pembangunan plot konservasi ex situ dimaksud. 

Sementara itu, informasi mengenai keragaman genetik antarpopulasi akan menjadi dasar pertimbangan pengelola untuk mengambil kebijakan bagaimana memperlakukan setiap subpopulasi yang ada dan sejauh mana aliran gen antarpopulasi harus dikontrol.

Terkait dengan teknik perbanyakan vegetatif jenis T. Sumatrana menunjukkan tingkat keberhasilan berakar terbaik yang diperoleh dari perlakuan stek pucuk dengan menggunakan media cocopeat-sekam pada perbandingan 2 : 1 (v/v) dengan metode KOFFCO. 

Sampai sejauh ini, kemampuan berakar dengan teknik tersebut masih memberikan hasil yang cukup baik. Upaya konservasi lain yang dapat dilakukan yaitu dengan konservasi in-situ. T. sumatrana tumbuh di TN Kerinci Seblat (G. Kerinci dan G. Tujuh), Tanah Karo (HL Sibuaton), dan Pagar Alam (G. Dempo). 

Secara alami, jenis ini sudah tumbuh dan berkembang di suatu kawasan dengan status kawasan konservasi sehingga tidak diperlukan adanya penetapan kawasan konservasi baru dalam upaya pelestarian in situ jenis ini. Namun demikian, tidak berarti bahwa pengelolaan in situ jenis ini menjadi lebih mudah dengan kondisi di atas. 

Tidak jarang, kawasan konservasi berada dalam kondisi yang tidak optimal, terlebih pada kondisi masyarakat sekitar dengan tingkat dependensi yang yang sifatnya eksternal–terlebih antropogenik–memerlukan strategi dan pendekatan tersendiri  dari gangguan-gangguan terkait jenis T. sumatrana akan menyebabkan kesulitan dalam memformulasikan strategi konservasi yang paling tepat.

Pembangunan kawasan konservasi in situ untuk jenis ini akan menyediakan sebuah ruang yang akan melindungi sistem dan berbagai jenis yang terkandung di dalamnya secara menyeluruh. Hal ini akan sangat berguna, terutama perlindungan terhadap suatu jenis yang minim informasi ilmiahnya. Burley (1988) mendeskripsikan bahwa konservasi in situ sangat tepat diaplikasikan pada kondisi belum ditemukannya metode investigasi dan manfaat penggunaan dari suatu jenis tertentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun